KLATEN, KOMPAS.com - Mobil dengan mesin bakar membutuhkan bahan bakar minyak (BBM) yang berkualitas, agar performa mobil senantiasa terjaga.
Konsumen perlu memperhatikan kandungan BBM dan nilai oktan, guna mendukung tercapainya performa yang diharapkan dan dapat membuat komponen lebih awet.
Hardi Wibowo, pemilik bengkel mobil Aha Motor Yogyakarta mengatakan pemakaian BBM kualitas rendah dapat merugikan konsumen, maka dari itu harus bijak dalam memilih.
Baca juga: Viral Kerusakan Mobil Diduga Akibat Pertamax, Pertamina Gandeng LAPI ITB Lakukan Investigasi
“BBM berkualitas rendah mengandung sulfur, air, dan kotoran yang lebih tinggi dibandingkan dengan BBM berkualitas tinggi. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada komponen mesin,” ucap Hardi kepada Kompas.com, Senin (25/11/2024).
Hardi mengatakan, komponen yang berpotensi mengalami kerusakan terutama pada bagian sistem BBM, seperti injektor, pompa BBM dan filternya.
“Katup, dan piston juga bisa cepat terkotori oleh kerak karbon, mereka menempel dan akhirnya menyebabkan pembakaran tidak sempurna,” ucap Hardi.
Baca juga: Viral Kerusakan Mobil Akibat Isi Pertamax, Daihatsu Lakukan Investigasi, Pertamina Minta Maaf
2. Efisiensi Bahan Bakar Menurun
Hardi mengatakan, BBM berkualitas rendah dapat mengurangi efisiensi karena pembakaran yang tidak sempurna.
“Ini menyebabkan mobil menjadi lebih boros dalam hal konsumsi BBM, sehingga dengan jumlah BBM sama jarak yang ditempuh semakin pendek,” ucap Hardi.
3. Emisi Gas Buang Lebih Tinggi
Selanjutnya, menurut Hardi, pembakaran tidak sempurna juga menghasilkan lebih banyak emisi gas buang, seperti karbon monoksida (CO), hidrokarbon (HC), dan nitrogen oksida (NOx).
“Secara tak langsung, ini turut menyumbang polusi udara dan berdampak buruk pada lingkungan,” ucap Hardi.
4. Penurunan Performa Mesin
Hardi mengatakan, mobil yang menggunakan BBM berkualitas rendah berpotensi mengalami penurunan performa, seperti kemampuan akselerasi menjadi kurang responsif atau tenaganya lebih lemot.