Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 6 Dampak Buruk Mobil yang Pakai BBM Kualitas Rendah

Kompas.com - 26/11/2024, 13:01 WIB
Erwin Setiawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Mobil dengan mesin bakar membutuhkan bahan bakar minyak (BBM) yang berkualitas, agar performa mobil senantiasa terjaga.

Konsumen perlu memperhatikan kandungan BBM dan nilai oktan, guna mendukung tercapainya performa yang diharapkan dan dapat membuat komponen lebih awet.

Hardi Wibowo, pemilik bengkel mobil Aha Motor Yogyakarta mengatakan pemakaian BBM kualitas rendah dapat merugikan konsumen, maka dari itu harus bijak dalam memilih.

Baca juga: Viral Kerusakan Mobil Diduga Akibat Pertamax, Pertamina Gandeng LAPI ITB Lakukan Investigasi


1. Kerusakan pada Mesin

“BBM berkualitas rendah mengandung sulfur, air, dan kotoran yang lebih tinggi dibandingkan dengan BBM berkualitas tinggi. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada komponen mesin,” ucap Hardi kepada Kompas.com, Senin (25/11/2024).

Hardi mengatakan, komponen yang berpotensi mengalami kerusakan terutama pada bagian sistem BBM, seperti injektor, pompa BBM dan filternya.

“Katup, dan piston juga bisa cepat terkotori oleh kerak karbon, mereka menempel dan akhirnya menyebabkan pembakaran tidak sempurna,” ucap Hardi.

Baca juga: Viral Kerusakan Mobil Akibat Isi Pertamax, Daihatsu Lakukan Investigasi, Pertamina Minta Maaf

New Pajero Sport menghasilkan konsumsi BBM rata-rata 12,8 Km per liter berdasarkan perhitungan MID.KOMPAS.com/DIO DANANJAYA New Pajero Sport menghasilkan konsumsi BBM rata-rata 12,8 Km per liter berdasarkan perhitungan MID.

2. Efisiensi Bahan Bakar Menurun

Hardi mengatakan, BBM berkualitas rendah dapat mengurangi efisiensi karena pembakaran yang tidak sempurna.

“Ini menyebabkan mobil menjadi lebih boros dalam hal konsumsi BBM, sehingga dengan jumlah BBM sama jarak yang ditempuh semakin pendek,” ucap Hardi.

3. Emisi Gas Buang Lebih Tinggi

Selanjutnya, menurut Hardi, pembakaran tidak sempurna juga menghasilkan lebih banyak emisi gas buang, seperti karbon monoksida (CO), hidrokarbon (HC), dan nitrogen oksida (NOx).

“Secara tak langsung, ini turut menyumbang polusi udara dan berdampak buruk pada lingkungan,” ucap Hardi.

Baca juga: Pertamina Minta Maaf Terkait Viral Video Kerusakan Mobil Diduga Akibat Pertamax, Janji Investigasi Transparan

Ilustrasi mobil menanjak.kompas.com Ilustrasi mobil menanjak.

4. Penurunan Performa Mesin

Hardi mengatakan, mobil yang menggunakan BBM berkualitas rendah berpotensi mengalami penurunan performa, seperti kemampuan akselerasi menjadi kurang responsif atau tenaganya lebih lemot.

“Suplai BBM yang terhambat karena kotoran, akan membuat tenaga dari proses pembakaran tidak optimal, mobil menjadi kurang bertenaga, dan bisa mengalami knocking” ucap Hardi.

5. Kerusakan pada Sistem Pembakaran

Hardi mengatakan, biaya perbaikan untuk sistem pembakaran terbilang tidak murah, seperti injektor, filter, dan pompa BBM. Padahal, ketika BBM mengandung air atau kotoran, maka potensi kerusakan injektor dan pompa BBM cukup tinggi.

Baca juga: Bersama LAPI ITB, Pertamina Patra Niaga Lakukan Investigasi Kualitas Pertamax

Pemeriksaan kualitas oli mesin dengan selembar tisuhttps://www.kyupartners.co.id/ Pemeriksaan kualitas oli mesin dengan selembar tisu

6. Oli mesin cepat kotor

Technical Specialist PT Pertamina Lubricants (PTPL) Brahma Putra Mahayana mengatakan kualitas BBM yang digunakan pada mobil mempengaruhi masa pakai oli mesin.

“Kualitas BBM ini akan menghasilkan kontaminan yang ikut tersapu oli mesin di dinding silinder, sehingga BBM yang buruk akan membuat oli mesin lebih cepat menurun kualitasnya,” ucap Brahma kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Brahma mengatakan, kontaminan menjadi penyebab turunnya kualitas pelumas, salah satunya dari emisi karbon yang dihasilkan dari proses pembakaran. Semakin banyak nilai emisinya, maka kualitas oli menjadi lebih cepat menurun seiring pemakaian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau