Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Kerusakan Mobil karena Pertamax, Ini Imbauan BPH Migas

Kompas.com - 26/11/2024, 13:55 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menanggapi positif langkah PT Pertamina untuk melakukan investigasi menyeluruh setelah viralnya video yang menunjukkan sejumlah mobil mengalami kerusakan mesin usai menggunakan Pertamax.

Anggota Komite BPH Migas Saleh Abdurrahman menyampaikan, pihaknya senantiasa akan melakukan monitoring supaya produk bahan bakar minyak (BBM) yang beredar benar-benar sudah memenuhi standar kualias.

"Namun kita tunggu dahulu ya hasil investigasi kualitas produk yang dilakukan di lokasi-lokasi terminal BBM, tempat SPBU yang dilaporkan dan sekitarnya," tanggap dia kepada Kompas.com, Selasa (26/11/2024).

Baca juga: Kasus Mobil Rusak karena Pertamax, Bengkel Resmi Daihatsu Tutup Mulut

Sejumlah kendaraan antre mengisi BBM jenis Pertalite dan Pertamax di salah satu SPBU, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (9/8/2022). Kepolisian Resor Bogor, Jawa Barat, akan menyiagakan personel di seluruh stasiun pengisian bahan bakar umum atau SPBU yang ada wilayah Kabupaten Bogor jelang kenaikan harga BBM.
ANTARA FOTO/Arif Firmansyah Sejumlah kendaraan antre mengisi BBM jenis Pertalite dan Pertamax di salah satu SPBU, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (9/8/2022). Kepolisian Resor Bogor, Jawa Barat, akan menyiagakan personel di seluruh stasiun pengisian bahan bakar umum atau SPBU yang ada wilayah Kabupaten Bogor jelang kenaikan harga BBM.

Sembari menunggu proses tersebut, ia mengimbau agar masyarakat pengguna BBM jenis dimaksud untuk senantiasa membelinya di outlet atau Stasiun Bahan Bakar Minyak (SPBU) resmi dari Pertamina (Company Operating Company Owner/COCO).  

"Kemudian sesuaikan kualitas BBM dengan spesifikasi mesin sesuai ketentuan produsen kendaraan, serta secara rutin memeriksa kondisi kendaraan dan melakukan servis berkala," ucap Saleh.

"Tidak lupa juga gunakan BBM ramah lingkungan, gunakan BBM secara hemat," lanjut dia.

Kasus ini mencuat setelah akun X @AraituLaki mengunggah video pada Minggu (24/11/2024) yang memperlihatkan keluhan konsumen mengenai kerusakan filter dan pompa bensin mobil.

Dalam video tersebut, disebutkan bahwa sebuah bengkel resmi Daihatsu di Cibinong, Bogor menangani delapan kasus serupa pada hari yang sama dan sepuluh kasus di hari sebelumnya.

Baca juga: Viral Kerusakan Mobil Akibat Isi Pertamax, Daihatsu Lakukan Investigasi, Pertamina Minta Maaf

Pertamina Patra Niaga mengecek bengkel-bengkel di area Cibinong untuk menanggapi dugaan kerusakan mesin akibat kualitas Pertamax, Minggu (24/11/2024).
DOK. Humas Pertamina Pertamina Patra Niaga mengecek bengkel-bengkel di area Cibinong untuk menanggapi dugaan kerusakan mesin akibat kualitas Pertamax, Minggu (24/11/2024).

Menanggapi hal ini, pihak Pertamina melakukan pemeriksaan kualitas BBM mulai dari Terminal BBM hingga SPBU di wilayah Cibinong. Selain itu, mereka bekerja sama dengan LAPI ITB dan Lemigas untuk menganalisis kualitas Pertamax melalui uji laboratorium.

Pertamina juga berkoordinasi dengan bengkel resmi di wilayah tersebut untuk mengumpulkan data terkait pola kerusakan kendaraan.

Meskipun penyebab pasti belum diketahui, Pertamina menegaskan bahwa kasus ini tidak terjadi pada semua kendaraan pengguna Pertamax.

Baca juga: Risiko Sering Gonta-ganti Merek Oli Mesin Mobil

"Kami memohon maaf atas kejadian ini. Investigasi kualitas produk masih terus dilakukan sejak Jumat lalu, termasuk pengambilan sampel produk untuk diuji di Lemigas," ujar Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari, Selasa.

"Kami memahami kekhawatiran konsumen dan berupaya maksimal untuk menyelesaikan persoalan ini dengan langkah-langkah konkret," tambah dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau