Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Motor Matik Sering Mengalami Rem Blong di Turunan

Kompas.com - 21/11/2024, 12:12 WIB
Selma Aulia,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Peristiwa rem blong pada motor matik di jalan turunan seringkali menjadi masalah yang menakutkan dan berbahaya bagi pengendara.

Apalagi, sistem pengereman motor matik memiliki ketergantungan pada rem belakang dan sistem pengereman otomatis, sehingga jika tidak melakukan pengereman yang benar atau mengalami penurunan kinerja maka bisa berdampak fatal.

Agus Sani, Head of Safety Riding Promotion Wahana mengatakan, motor matik mengalami rem blong di turunan memang sering terjadi.

Baca juga: Tanpa Bore Up, Tingkatkan Performa Motor dengan Modif Throttle Body

“Iya memang banyak kejadiannya, itu disebabkan karena banyak pengendara matik yang belum mengetahui cara penggunaan rem ketika melewati jalan turunan panjang,” ucap Agus kepada Kompas.com, Selasa (19/11/2024).

Video pengendara skutik alami rem blonginstagram.com/achmad_subechi Video pengendara skutik alami rem blong

Agus mengatakan, jika pengendara motor matik bisa menggunakan rem dengan benar maka kejadian rem blong bisa dicegah.

“Apabila penggunaan rem digunakan secara tepat maka kemungkinan rem blong bisa diminimalisir,” ucapnya.

Sementara, Investigator Senior Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Ahmad Wildan mengatakan, ada istilah brake fading dalam kejadian rem blong yakni kampas menyublim akibat panas.

“Jenis rem blong ini kerap didapati pada motor skutik karena motor tersebut dibekali kopling otomatis untuk menyambung dan memutus putaran mesin dengan transmisi, sehingga engine brake mudah hilang,” ucap Wildan.

Baca juga: J6 Jadi SUV Listrik Kedua Chery yang Diproduksi di Indonesia


Wildan menjelaskan, motor matik memiliki mekanisme mesin yang sulit untuk melakukan engine brake karena saat tuas gas dilepas, kondisi transisi akan benar-benar kembali ke posisi netral.

“Banyak pengendara motor matik ketika melewati turunan akan menurunkan tuas gas, sehingga mesin hanya berputar idle, padahal posisi ini sangat berbahaya karena laju motor matik akan semakin kencang, terdorong oleh gaya gravitasi,” ucap Wildan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau