JAKARTA, KOMPAS.com - Terjadi kecelakaan fatal di Tol Cipularang KM 92 yang melibatkan banyak mobil hingga truk. Penyebab kecelakaan diduga karena truk yang mengalami rem blong.
Namun, tidak hanya rem blong yang sering kali menjadi penyebab kecelakaan. Aquaplaning termasuk salah satu penyebab kecelakaan yang kerap terjadi di jalan tol.
Baca juga: Kecelakaan di KM 92 Tol Cipularang, Pentingnya Jaga Jarak Aman
Aquaplaning merupakan peristiwa ketika roda kendaraan terbungkus air. Dalam kondisi tersebut, roda menjadi kehilangan traksi pada aspal. Traksi sendiri merupakan gaya gesek maksimum yang dihasilkan antara dua permukaan tanpa mengalami slip.
Banyak yang menganggap terjadinya aquaplaning karena kendaraan yang melaju dalam kecepatan tinggi dan kondisi permukaan jalan yang basah karena hujan. Namun, penyebab aquaplaning juga bisa bermacam-macam.
On Vehicle Test Manager PT Gajah Tunggal Tbk Zulpata Zainal mengatakan, penyebab terjadinya aquaplaning ada beberapa faktor, mulai kecepatan, kondisi ban, tekanan ban, bobot kendaraan, kedalaman genangan air, hingga model kembangan ban.
Baca juga: Terjadi Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang KM 92 Arah Jakarta
"Jadi, tidak bisa dijadikan patokan, misalnya, kecepatan 60-70 kilometer per jam akan terjadi aquaplaning kalau melibas genangan air. Tergantung bobot kendaraan juga, ketinggian air, kedalaman alur ban, dan lain-lain," kata Zulpata, kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Zulpata menambahkan, truk dengan muatan penuh saat melibas genangan air sangat susah mengalami aquaplaning. Sebab, muatannya berat, meskipun kondisi bannya sudah botak, yang terjadi hanya selip saja, bukan aquaplaning.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.