Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Mobil Dokter Asal Indonesia Kecelakaan di Malaysia

Kompas.com - 05/11/2024, 07:12 WIB
Gilang Satria,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Video viral di media sosial memperlihatkan kecelakaan fatal yang melibatkan dua mobil di Johor, Malaysia, pada akhir Oktober 2024.

Video tersebut viral di Tanah Air, sebab korban dari kecelakaan tersebut ialah warga negara Indonesia, bernama Agung Nugroho Darmawan (42) dan anaknya yang berusia 4 tahun.

Baca juga: Chery Akui PHEV Merupakan Pasar Menarik

Agung sendiri merupakan dokter asal Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, dan sudah tinggal di Malaysia setidaknya sejak 2012, ikut istrinya yang warga negara Negeri Jiran.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Arif Noor (@ariefnoors)

Dalam video yang diunggah akun Instagram, ariefnoors, terlihat mobil Agung berjenis sedan remuk di bagian samping setelah ditabrak oleh pengemudi ugal-ugalan.

"Seorang dokter asal Indonesia mengalami kecelakaan di malaysia, ditabrak oleh seorang pelajar yang ugal-ugalan menggunakan mobil SUV pada hari Rabu 23 Oktober 2024, sekitar jam 4.10 sore di Bulatan Jalan Persiaran Seri Impian, Kluang, Johor. Korban berprofesi sebagai dokter (40th) dan putranya usia 4th. Korban masih koma sejak kejadian hari Rabu 23 Oktober2024 yang lalu dan berada di Hospital Enche’ Besar Hajjah Khalsom (HEBHK), Kluang, Malaysia," tulis keterangan video dikutip Senin (4/11/2024).

Dalam video yang beredar, penabrak menggunakan mobil SUV warna hitam, di mana sang pengemudi melaju dengan kecepatan tinggi di jalan yang sepi.

Baca juga: Merek Lampu Aftermarket Ini Resmikan Showroom Pertama di Indonesia

Pengemudi tidak berusaha memperlambat mobilnya saat melewati banyak belokan. Di saat itu mobil Agung yang sedang belok dan tertabrak di bagian sisi kanan hingga remuk baik di pintu depan dan belakang. 

Potret pengendara motor saat kucing-kucingan dengan petugas kepolisian saat melawan arus di persimpangan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (6/3/2024).KOMPAS.com/Dzaky Nurcahyo Potret pengendara motor saat kucing-kucingan dengan petugas kepolisian saat melawan arus di persimpangan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (6/3/2024).

Dikutip dari Kompas.com, menurut pelaku, mobil Agung muncul secara tiba-tiba. Padahal dari video terlihat pengemudi tersebut membawa mobilnya sangat kencang.

Entah di Indonesia atau Malaysia, Jusri Pulubuhu, Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting ( JDDC), mengatakan, kecelakaan fatal lebih berpotensi terjadi saat melaju di jalanan yang sepi.

“Memanfaatkan jalan sepi, tapi bagaimana pun sepi itu adalah ruang publik. Dan hal ini memberikan peluang terjadinya kecelakaan fatal,” ucap Jusri kepada Kompas.com, belum lama ini.

Baca juga: Chery Buka Suara Soal Kendala Mobil PHEV di Indonesia

 Jusri mengatakan, kecelakaan fatal terjadi saat jalanan sepi sebab pada dasarnya hampir semua orang berpikiran demikian. Sehingga tak sedikit yang memacu kendaraannya baik mobil atau motor dalam kecepatan tinggi.

 

Ilustrasi kecelakaan lalu lintas yang menewaskan pengendara motorKOMPAS.COM/AFDHALUL IKHSAN Ilustrasi kecelakaan lalu lintas yang menewaskan pengendara motor

“Lihat kecelakaan fatal yang terjadi dalam situasi sepi, bagaimanapun jalan raya adalah ruang publik. Sepi justru berbahaya karena orang lain juga akan menganggap jalanan sepi dan tiba-tiba mereka melintas,” ucap Jusri

Jusri mengatakan, jalan raya adalah fasilitas umum, karenanya paling penting ialah tetap mematuhi rambu-rambu lalu lintas yang berlaku.

Baca juga: Ketahui Risiko Pakai Busi Imitasi pada Sepeda Motor

Meskipun jalanan sepi bukan berarti bisa kebut-kebutan seenaknya dan bisa membahayakan orang lain dan merusak fasilitas publik.

“Sebaiknya mengikuti aturan yang ada, ini bukan persoalan keterampilan hard skill tapi juga soft skill pola pikir. Jalanan sepi main geber saja, ingat ini jalan raya bukan sirkuit,” kata Jusri.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau