JAKARTA, KOMPAS.com - Volkswagen AG (VW), raksasa otomotif terbesar di Eropa, mengumumkan rencana untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) secara besar-besaran dan menutup setidaknya tiga pabrik di Jerman.
Dikutip dari Reuters pada Rabu (29/10/2024), langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya restrukturisasi yang disebabkan oleh tekanan biaya produksi dan tenaga kerja yang tinggi, serta persaingan yang semakin ketat di industri otomotif.
Kepala dewan perwakilan pekerja VW, Daniela Cavallo, menjelaskan bahwa keputusan ini juga terkait dengan transisi perusahaan menuju kendaraan listrik (electric vehicle/EV).
Baca juga: Alasan Kenapa Saat BPKB Hilang Harus Diumumkan di Media Massa
"Manajemen sangat serius mengenai hal ini. Ini bukan hanya sekadar negosiasi dalam proses perundingan," ujar Cavallo dalam pertemuan dengan karyawan pabrik VW di Wolfsburg, Jerman.
Ia menekankan pentingnya negosiasi yang konstruktif untuk meminimalkan dampak sosial dari keputusan tersebut, dengan fokus pada perlindungan hak-hak karyawan yang akan terpengaruh oleh PHK dan penutupan pabrik.
Cavallo berharap dapat mencapai kesepakatan yang adil bagi semua pihak yang terlibat.
"Ini merupakan langkah besar bagi industri otomotif terbesar asal Jerman di negara asalnya," tambahnya.
Baca juga: Trik Membaca Odometer Mobil Bekas yang Dimanipulasi
Meski demikian, Cavallo tidak mengungkapkan lokasi spesifik dari pabrik yang akan ditutup maupun jumlah pasti karyawan yang akan di-PHK. Namun, rencana ini dipastikan akan berdampak besar terhadap total 300.000 pekerja VW.
Sebelumnya, CFO VW Arno Antlitz menyebutkan bahwa restrukturisasi ini diperlukan seiring penurunan penjualan pasca-pandemi Covid-19.
Penjualan VW dilaporkan turun sebanyak 500.000 unit per tahun sejak saat itu, memberikan VW waktu hanya dua tahun untuk memangkas produksi yang berlebihan guna menstabilkan keuangan.
Antlitz, yang berbicara di depan CEO Volkswagen Oliver Blume, berencana untuk menutup setidaknya dua pabrik sebagai respons terhadap kondisi ini. Perusahaan juga telah memberitahukan para pekerja tentang rencana tersebut.
Baca juga: Pahami Ini Sebelum Membeli Toyota Avanza Lawas
Di saat yang sama, VW juga menghadapi tantangan dalam melakukan transisi menuju elektrifikasi. Untuk mencapai kebangkitan dan memastikan proses transisi yang baik, perusahaan mengusulkan inisiatif pemotongan biaya sebesar 11 miliar dolar AS.
Langkah pemotongan biaya ini akan diterapkan pada semua merek yang dimiliki VW, termasuk Audi, Skoda, dan SEAT.
Sesuai dengan strategi kebangkitan, perusahaan menargetkan margin keuntungan sebesar 6,5 persen pada tahun 2026, yang merupakan peningkatan signifikan dibandingkan pertumbuhan 2,3 persen yang tercatat pada paruh pertama tahun 2024.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.