Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Munculnya Kerak Oli Jadi Tanda Pelumasan Mobil Tak Lagi Prima

Kompas.com - 14/10/2024, 14:12 WIB
Erwin Setiawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Kerak oli pada mesin mobil kerap dijumpai pada saat konsumen memeriksa levelnya melalui dipstick.

Mesin yang sehat, tidak akan dijumpai kerak pada ujung dipstick, melainkan hanya oli menempel sebagai indikator volumenya.

Lantas, apa yang menyebabkan kerak oli muncul pada mesin? 

Baca juga: Oli Mesin Mobil Wajib Diganti secara Berkala


Brahma Mahyana Putra, Technical Specialist Pertamina Lubricants kerak oli merupakan hasil dari proses penuaan pelumas mesin.

“Kerak oli akan muncul secara alamiah, seiring pemakaian kualitas oli akan menurun, kerak tersebut berasal dari pelumas yang teroksidasi dan akhirnya kotoran menumpuk,” ucap Brahma kepada Kompas.com, Jumat (11/10/2024).

Seharusnya, menurut Brahma, oli mesin harus diganti sebelum kerak muncul. Dengan demikian, kotoran dan unsur oli yang sudah tua tidak akan berubah menjadi kerak membandel.

Baca juga: Pemilihan Oli Mesin untuk Mobil Ford Tidak Boleh Sembarangan

 

Cek volume oli mesin lewat dipstickTangkapan layar Cek volume oli mesin lewat dipstick

Brahma mengatakan, mulanya oli yang sudah berusia ini akan sedikit mengental dan membuat mulai menempel pada permukaan komponen mesin. Saat itu juga, oli harus segera diganti agar tidak terjadi penumpukan.

“Tujuan mengganti oli kan agar oli dan kotoran terbuang, bila tidak diganti maka tahapan selanjutnya akan berlumpur, bahkan bisa menjadi kerak membandel, ini dapat mengganggu sistem pelumasan,” ucap Brahma.

Hardi Wibowo, pemilik bengkel Aha Motor Yogyakarta mengatakan saluran oli bisa tersumbat oleh kerak oli dan kotoran.

Baca juga: Update Harga Oli Mesin Skutik per Oktober 2024, Shell Naik

Ilsutrasi piston dan poros engkolAstra Daihatsu doc. Ilsutrasi piston dan poros engkol

“Pelumasan pada mesin mobil bukan seperti melumasi ruangan, sehingga setiap sudut bisa dijangkau dengan mudah, melainkan ada banyak saluran atau lubang kecil yang saling terhubung,” ucap Hardi kepada Kompas.com, Jumat (11/10/2024).

Hardi mengatakan, saluran satu dengan lainnya saling berhubungan dengan sumber utama terpusat yakni dari pompa.

“Seandainya ada saluran yang tersumbat di pangkalnya, maka komponen mesin setelah sumbatan tersebut tidak akan mendapatkan pelumasan dengan baik,” ucap Hardi.

Baca juga: Mengenal Peran dan Cara Kerja Lampu Indikator Oli Mesin pada Mobil

Dampaknya, menurut Hardi, komponen yang bergesekan akan lebih mudah aus. Seperti metal-metal, poros engkol, piston dan sejenisnya, bisa rusak. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau