Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Mobil Bekas Masih Jadi Sandungan Adopsi EV di Indonesia

Kompas.com - 24/09/2024, 18:41 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penetrasi adopsi kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) sebagai moda transportasi di Indonesia masih menemui tantangan besar. Satu diantaranya, belum terbentuknya harga kendaraan listrik bekas.

Demikian disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto di Jakarta, Selasa (24/9/2024).

Baca juga: Jangan Starter Mobil jika Mesin Sudah Menyala

Ilustrasi mobil listrik. PIXABAY/MENNO DE JONG Ilustrasi mobil listrik.

"Memang tantangannya secondary market kendaraan berbasis listrik belum ada dibandingkan dengan kendaraan bensin (internal combustion engine/ICE). Ini menjadi tantangan tersendiri," kata dia.

Meski begitu Airlangga optimistis jumlah penggunaan EV bisa meningkat tahun 2035. Sebab, pemerintah terus mendorong percepatan infrastruktur kendaraan listrik dalam pembangunan transportasi.

Berdasarkan data Kemenko Perekonomian, hingga April 2024 tercatat jumlah kendaraan listrik berbasis baterai yang beredar di Tanah Air sudah mencapai 133.225 unit.

Baca juga: Airlangga Minta Transportasi Umum di Daerah Mulai Beralih ke EV

Ilustrasi mobil listrik, kendaraan listrik. SHUTTERSTOCK/MIKE FLIPPO Ilustrasi mobil listrik, kendaraan listrik.

Angka tersebut merupakan akumulasi dari kendaraan roda dua sebanyak 109.576 unit, mobil listrik sebanyak 23.238 unit, kendaraan roda tiga yang mencapai 320 unit, serta bus listrik (81 unit) dan kendaraan komersil (10 unit).

"Diperkirakan di tahun 2035 jumlahnya bisa meningkat. Pemerintah juga mendorong dan mempercepat infrastruktur EV dan dalam kegiatan pembangunan transportasi, digitalisasi, dan juga penerapan transportasi hijau menjadi penting, terutama transportasi publik," kata Airlangga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau