Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Starter Mobil jika Mesin Sudah Menyala

Kompas.com - 24/09/2024, 13:12 WIB
Erwin Setiawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Mesin mobil yang sudah hidup tak perlu lagi distarter. Namun faktanya, kesalahan tersebut masih sering terjadi di kalangan konsumen.

Kesalahan tersebut terjadi tanpa disengaja, karena pengemudi tidak menyadari bahwa mesin pada mobil yang akan dikendarai sudah hidup.

Hardi Wibowo, Pemilik Aha Motor Yogyakarta mengatakan suara mesin pada mobil modern terbilang halus bahkan cenderung tak terdengar di keramaian seperti ketika turun hujan atau di lalu lintas yang padat.

Baca juga: Apakah Harus Menunggu Lampu Indikator Mati Sebelum Starter Mobil?


“Suara mesin mobil bawaan standar pabrik, ketika berputar stasioner memang sangat halus, bahkan sering tak terdengar karena saking senyapnya, sehingga kerap terjadi kesalahan yakni pengemudi menstarter mesin yang sudah berputar,” ucap Hardi kepada Kompas.com, Senin (23/9/2024).

Hardi mengatakan, kesalahan tersebut sebaiknya dihindari karena dapat menyebabkan masalah pada mesin, khususnya pada bagian gigi pinion dan roda gila.

“Roda gila berperan sebagai penghubung tenaga dari motor starter, tenaga tersebut bakal menjadi putaran awal sebelum ledakan pembakaran terjadi dan membuat mesin bekerja stasioner,” ucap Hardi.

Baca juga: Kenali Penyebab Bunyi Kasar Saat Starter Motor Matik Karbu

Kopling bunyi saat pedal diinjak, rupanya mobil abis nerjang banjirTangkapan layar Kopling bunyi saat pedal diinjak, rupanya mobil abis nerjang banjir

Ketika mesin sudah berputar, menurut Hardi, putaran dari motor starter tak lagi dibutuhkan. Bahkan, ketika berputar justru bisa merusak komponen.

“Akan terdengar bunyi kasar ketika mesin sudah berputar, tapi pengemudi menstarter lagi, bunyi tersebut akibat adanya gesekan gigi pada roda gila dan pinion starter, proses tersebut memicu kausan,” ucap Hardi.

Selain aus, Hardi mengatakan, beberapa mobil akan mengalami masalah kelistrikan yang dapat mengganggu performa mesin.

“Khusus mobil dengan crank plate menjadi satu dengan roda gila, menstarter mesin yang sudah berputar akan menginduksi roda gila menjadi magnet, kondisi ini ternyata bisa mengganggu crankshaft position (CKP) sensor,” ucap Hardi.

Baca juga: Biaya Servis Dinamo Starter Mobil yang Bermasalah

Crank Plate yang menyatu dengan roda gilasuzuki.co.id Crank Plate yang menyatu dengan roda gila

Hardi mengatakan, ECU akan kesulitan membaca data dari CKP sensor sehingga pengapian pada mesin tidak normal. Dampaknya performa mesin menjadi loyo.

“Mesin menjadi tak bertenaga, waktu starter panjang, bahkan bisa sampai mogok, bila crank plate mengandung medan magnet, maka dari itu sebaiknya pengemudi lebih memperhatikan putaran mesin pada takometer,” ucap Hardi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau