Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Ganti Busi Mobil Baiknya Dilakukan Sekaligus?

Kompas.com - 23/09/2024, 11:31 WIB
Stanly Ravel

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Busi yang digunakan pada mobil memiliki masa pakai. Ketika kondisinya tak lagi optimal, atau mengalami kerusakan, artinya pemilik kendaran harus segera melakukan pergantian.

Bila salah satu busi pada mobil mengalami kerusakan dampaknya bisa langsung terasa dan mempengaruhi performa. Fenomena tersebut kerap disebut mesin pincang dengan gejala tarikan yang terasa berat, kurang responsif, dan sebagainya.

Meski hanya satu busi yang mengalami masalah atau rusak, namun pemilik mobil disarankan untuk melakukan pergantian sekaligus atau menyeluruh. Hal ini untuk menghindari terjadinya masalah ke depannya.

Baca juga: Masih Gratis, 74.518 Kendaraan Lintasi Jalan Tol Solo-Jogja

Diko Oktaviano, ATS & Product Development Assistant Manager Nittera Mobility Indonesia, produsen busi NGK mengatakan, pergantian busi mobil secara menyeluruh dilakukan agar performa mesin tetap optimal.

Ilustrasi busi mobilDok. Toyota Astra.co.id Ilustrasi busi mobil

"Kalau silinder mobilnya empat berarti empat busi yang diganti meski hanya satu atau dua saja yang lemah. Ini bertujuan agar mesin bekerja optimal dan proses pembakaran juga jadi maksimal lagi," kata Diko kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Diko menjelaskan, bila hanya mengganti satu atau dua busi yang mati, akan memberikan dampak negatif lain karena membuat mesin seperti tidak seimbang. Bahkan dapat memicu kerusakan komponen lain seperti koil.

Baca juga: Daihatsu Rocky Kena Recall di Jepang, Bagaimana di Indonesia?

Ilustrasi komponen mesin mobil.Suzuki Ilustrasi komponen mesin mobil.

Selain itu, bukan berarti satu busi yang mati menandakan busi lainnya masih dalam kondisi yang baik. Karena bisa saja sudah mengalami keausan.

"Kalau ganti hanya yang rusak bisa menimbulkan ketidakseimbangan dan berpengaruh pada efisiensi bahan bakar. Busi yang baru juga bisa cepat lemah, usia pakai lebih singkat karena percikan yang tak seimbang dengan busi yang sudah mengalami keausan dan masih dipakai," ujar Diko.

Hal ini juga dijelaskan Deni Adrian, Kepala Bengkel Auto2000 Cibinong yang mengatakan, dampak dari mengganti busi yang tak menyeluruh pada mobil akan membuat pengapian tak berjalan normal.

Baca juga: Impresi Mesin Turbo 1.600 cc Chery Tiggo 8

Busi NGK Niterra Mobility Indonesia Busi NGK

"Jika ganti busi hanya yang mengalami keausan parah saja, maka proses pembakaran tidak sama antar busi baru dengan busi lama. Tiap busi mewakili kondisi tiap silinder, kalau salah satu bus mati, tidak disarankan hanya mengganti satu saja," kata Deni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau