Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Salah Beli Avanza Bekas, Ada 2 Tipe Sistem Kemudi

Kompas.com - 22/09/2024, 09:51 WIB
Erwin Setiawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Toyota Avanza menjadi mobil andalan masyarakat Indonesia. Sejak pertama kali mengaspal di Tanah Air pada 2003, mobil ini sudah mendapatkan sambutan baik oleh konsumen.

Sampai saat ini, Avanza sudah banyak mengalami pembaruan. Khusus bagian sistem kemudi juga terdapat dua jenis yakni hydraulic power steering (HPS), lansiran 2003 sampai 2011, dan electronic power steering (EPS), lansiran 2011 akhir sampai saat ini.

Kedua jenis sistem kemudi ini memiliki karakter berbeda, serta memiliki kelemahan dan keunggulan masing-masing.

Baca juga: Daftar 10 Mobil Terlaris Agustus 2024, Sigra Juara Avanza Membuntuti


Elin Estanto, Pemilik Bengkel GK Auto Service Gunung Kidul mengatakan mobil dengan sistem EPS lebih minim perawatan, namun rack steer tidak seawet tipe HPS.

“Pada area pertautan rack dan pinion tipe HPS lebih minim gesekan, dibandingkan yang EPS, hal ini bisa terjadi lantaran beban beratnya diambil alih oleh tabung fluida dan piston pada poros rack,” ucap Elin kepada Kompas.com, belum lama ini.

Sementara pada sistem EPS, menurut Elin, gaya gesek di area pertautan rack dan pinion cukup besar. Sehingga, komponen ini lebih cepat aus.

“Persinggungan rack dan pinion pada HPS hanya sebagai penentu arah, bukan menjadi area penerima beban sehingga gaya geseknya lebih kecil,” ucap Elin.

Baca juga: Toyota Starlet Kotak Mau Pakai Power Steering, Bisa Comot Soluna

Tampilan ruang kemudi Avanza 2015mobildijual.id Tampilan ruang kemudi Avanza 2015

Selain area persinggungan rack dan pinion, menurut Elin, sistem HPS juga baik dalam meredam getaran dari permukaan jalan sehingga lebih jarang menimbulkan bunyi atau mengalami oblak.

“Adanya oli yang mengelilingi poros rack dan beberapa seal membuatnya lebih baik meredam getaran, maka dari itu tidak masalah kualitas bushingnya dibikin lebih keras dan awet,” ucap Elin.

Berbeda dengan sistem EPS, Elin mengatakan, seiring pemakaian bushing pada EPS bisa menjadi gepeng, sehingga poros rack tidak terikat dengan sempurna.

Baca juga: Sejarah Power Steering, Teknologi yang Membantu Jutaan Pengemudi

Ilustrasi rack steer tampak dari kolong mobilAstra Daihatsu doc. Ilustrasi rack steer tampak dari kolong mobil

Namun, menurut Elin, mobil dengan sistem HPS membutuhkan perawatan lebih yakni dengan memantau kualitas dan volume minyak power steeringnya.

“Penyakit sistem HPS ada pada selang dan seal, karena bekerja pada tekanan tinggi, maka seiring pemakaian akan mengalami kebocoran, kurangnya volume minyak akan membuat roda kemudi berat,” ucap Elin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau