Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efek Terlalu Lama Menahan Tuas Transmisi di Posisi L/1 saat Menanjak

Kompas.com - 22/09/2024, 09:01 WIB
Erwin Setiawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Tuas transmisi pada mobil matik terdapat beberapa pilihan, seperti D untuk maju, R untuk mundur dan N untuk berhenti. Selain itu, terdapat juga pilihan posisi gigi percepatan rendah yakni L, S, 1, dan sebagainya.

Fungsi gigi percepatan rendah tentu untuk mendapatkan torsi maksimal, khususnya saat mobil hendak menanjak. Semakin kecil rasio putaran poros input dan output, maka tarikan mobil menjadi lebih enteng.

Namun, bukan berarti saat menanjak akan aman dengan memposisikan tuas di L/1/S. Pasalnya, pada kondisi tertentu justru mobil tak lagi membutuhkan rasio percepatan rendah.

Baca juga: Ini Akibatnya jika Lewat Tanjakan Curam Posisi Tuas Transmisi Tetap di D


Hardi Wibowo, Pemilik Aha Motor Yogyakarta mengatakan, banyak pengemudi yang salah paham terkait fungsi tuas transmisi percepatan rendah pada mobil matik.

“Kesalahan sering terjadi khususnya pada tanjakan yang panjang, kebanyakan orang menganggap saat menanjak tuas transmisi harus di posisi gigi percepatan rendah (L/1/S), bukan di D, dengan begitu maka akan aman, padahal ini kurang tepat,” ucap Hardi kepada Kompas.com, belum lama ini.

Hardi mengatakan, saat menanjak pengemudi harus memperhatikan putaran mesin. Saat menggunakan posisi gigi rendah, maka putaran mesin cenderung lebih tinggi sementara putaran roda pelan.

Baca juga: Trik Lolos Tanjakan Pakai Mobil Listrik Modal Transmisi D

Ilustrasi menggunakan mode transmisi manual.shutterstock Ilustrasi menggunakan mode transmisi manual.

“Hal ini bertujuan untuk meningkatkan torsi, agar mobil lebih ringan saat melibas tanjakan, tapi pada titik tertentu mobil sudah tidak membutuhkan itu, yakni ketika putaran mesin sudah terlalu tinggi,” ucap Hardi.

Menurut Hardi, batasan putaran mesin ada pada garis takometer dengan warna merah, yang artinya zona over running atau berlebihan. Kondisi ini biasa terjadi di tengah tanjakan panjang.

“Posisi L/1/S artinya sistem transmisi akan membatasi shifting, sehingga tidak akan terjadi perpindahan gigi percepatan saat mobil sudah membutuhkannya, jika pengemudi terus menginjak pedal gas maka transmisi rawan mengalami overheating,” ucap Hardi.

Baca juga: Masalah Umum pada Transmisi Mobil Manual yang Membutuhkan Overhaul

Mobil matik masih menggunakan kampas kopling meski berbeda bentuk dengan yang manual.Kompas.com/Erwin Setiawan Mobil matik masih menggunakan kampas kopling meski berbeda bentuk dengan yang manual.

Ketika transmisi mengalami panas berlebih, menurut Hardi, performa oli akan menurun sehingga akan membuat kampas lebih mudah mengalami selip dan memicu keausan.

“Selip yang berlebihan ini, akan membuat kampas lebih mudah aus dan gosong, dampaknya muncul bau hangus, tenaga menjadi hilang, pada tahapan tersebut mobil akan menjadi lemah setiap saat digunakan menanjak,” ucap Hardi.

Menurut Hardi, kampas yang sudah aus ini harus diganti, dengan melakukan proses turun transmisi agar performanya kembali prima.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau