JAKARTA, KOMPAS.com - PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) memastikan upayanya untuk menghentikan pengadaan bus berbahan bakar fosil jenis solar guna menekan polusi udara yang dihasilkan kendaraan.
Sejalan dengan hal tersebut, Direktur Operasi TransJakarta, Daud Joseph mengatakan hingga akhir tahun ini akan terdapat tambahan 200 unit bus listrik.
"Pemprov DKI mendukung sepenuhnya untuk kami men-double tambahan jumlah unit dari 100 unit sejak 2022 menjadi 300 unit pada akhir tahun ini," kata dia di Kantor Kemenko Marves, Jakarta, Kamis (12/9/2024).
Baca juga: Pemerintah Pastikan Tidak Hapus atau Naikkan Harga BBM Bersubsidi
"Kami telah menandatangani kontrak bus listrik tambahan 200 unit dan harga yang kami sepakati itu 16 persen lebih rendah daripada harga yang generasi pertama," lanjut Daud.
Semua bus listrik terbaru dari Transjakarta tersebut semuanya akan berjenis high deck, atau yang beroperasi di dalam koridor atau jalur Transjakarta.
Selain itu, perusahaan juga akan menambah 300 unit bus baru yang meliputi bus medium, kecil, hingga mikro. Namun jenis kendaraannya besar kemungkinan masih berbahan bakar fosil.
Alasannya karena masih sedikit bus atau angkutan umum kecil yang digunakan sebagai alat angkut orang dengan mobilitas tinggi. Tapi semuanya bertahap akan diremajakan menjadi kendaraan listrik.
Baca juga: Mau Dibatasi, Ini Golongan yang Dilarang Pakai BBM Bersubsidi
"Ke depan tidak ada lagi kontrak baru bus solar, semua akan EV," sebut Joseph.
"Kami mengundang warga DKI Jakarta yang berjumlah 11 juta tapi yang menggunakan transjakarta masih 1,3 juta setiap hari, untuk mulai menggunakan angkutan umum," tutu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.