SOLO, KOMPAS.com - Kondisi sepeda motor brebet bisa menggangu kenyamanan dan keselamatan berkendara, karena mesin tidak bekerja dengan lancar.
Kondisi motor brebet ditandai dengan mesin yang terasa bergetar, akselerasi yang tidak mulus, dan tenaga yang seakan terputus-putus, sehingga motor tidak mampu melaju dengan lancar.
Andre, pemilik Workshop Dhinata Jaya Garage mengatakan ada beberapa faktor yang menyebabkan motor brebet, salah satunya bensin yang tercampur dengan air dan dipaksa untuk dinyalakan.
Baca juga: Jangan Abaikan Indikator Aki pada Sepeda Motor Menyala
“Bisa motor dinyalakan, tapi motor akan brebet nantinya bahkan tidak nyala sama sekali,” kata Andre kepada Kompas.com, belum lama ini.
Dengan bensin tercampur dengan air, maka proses pembakaran akan terganggu sehingga mesin tidak dapat beroperasi dengan optimal.
Selain itu, Andre juga mengatakan, faktor yang menyebabkan motor brebet adalah kondisi busi motor yang sudah tidak layak pakai.
Dia menjelaskan, saat busi sudah rusak maka motor akan brebet di RPM rendah dan an biasanya saat digas terasa putus-putus tenaganya.
Baca juga: Persiapan MotoGP Indonesia 2024, Sirkuit Mandalika Ditutup
Untuk merawat kendaraan agar tetap bisa digunakan dengan optimal, penggantian busi bisa dilakukan secara rutin setiap 8.000 sampai 9.000 kilometer.
“Kalau menurut anjuran dealer resmi itu 8.000-9.000 kilometer, tapi dilihat dari kondisi fisiknya terlebih dahulu, misal masih memnggkikan maka bisa dipakai lagi,” katanya.
Dengan merawat secara rutin dan mengganti busi secara berkala, kendaraan akan tetap berjalan lancar, aman, dan nyaman saat dikendarai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.