Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampai Kapan Mobil Listrik China Invasi ke Indonesia?

Kompas.com - 09/08/2024, 15:21 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Ekspansi merek China di pasar otomotif Indonesia cukup masif dalam beberapa tahun terakhir terutama di segmen mobil listik atau battery electric vehicle (BEV).

Hal tersebut dapat dimengerti sebab pemerintah terus mendorong percepatan pertumbuhan mobil listrik. Berbagai keunggulan ditawarkan mulai dari insentif pembelian hingga bebas ganjil-genap.

Baca juga: Modifikasi Digital Suzuki Fronx, Agresif dan Aerodinamis

Berkaca pada gelaran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024, pilihan merek dan model mobil listrik semakin beragam. Apalagi setelah BYD memperkenalkan MPV listrik yaitu BYD M6 yang punya harga bersaing.

 

Aion ES diklaim menjadi solusi ideal bagi masyarakat Indonesia yang mendambakan kendaraan listrik stylish dan fungsional dengan harga terjangkau di kelasnya, yaitu Rp 386 juta on the road Jakarta. Dok. KOMPAS.com/Yakob Arfin Aion ES diklaim menjadi solusi ideal bagi masyarakat Indonesia yang mendambakan kendaraan listrik stylish dan fungsional dengan harga terjangkau di kelasnya, yaitu Rp 386 juta on the road Jakarta.

Pengamat otomotif dari Institusi Teknologi Bandung (ITB) Agus Purwadi menyatakan, banyaknya merek mobil listrik saat ini baik buat konsumen sebab pilihan jadi makin banyak.

Meski demikian, Agus yakin, pada akhirnya konsumen yang akan menentukan pasar. Merek yang tidak bisa bersaing akan gugur.

“Saya yakin yang menentukan ialah market. Saat ini sudah bagus sudah ada MPV listrik, tapi permasasalahnnya ialah sebagai first buyer akan berisiko tapi yang buat second buyer makin banyak,” ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (9/8/2024).

Baca juga: Wuling Cloud EV Dapat Pilihan Warna Baru

“Tapi di satu sisi (pasar) akan semakin selektif, itu bahanya saat ini dari banyaknya merek mobil listrik saat ini nanti yang bertahan tidak akan banyak,” kata Agus.

 

Neta V-IIKompas.com/Nanda Neta V-II

Agus mengatakan, kuncinya ialah buat produsen menghadirkan mobil listrik dengan harga terjangkau. Sebab pembeli pertama masih ragu harga jual kembali sedangkan pembeli mobil kedua takut infrastruktur.

Meski demikian, berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sepanjang semester satu 2024 mobil listrik berhasil terjual 11.940 unit. Jumlah ini naik 104,13 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya yaitu 5.849 unit.

Secara keseluruhan, pasar mobil listrik diprediksi terus meningkat. Sepanjang 2024, penjualan mobil listrik diprediksi bisa tembus 30.000 unit atau naik hampir dua kali lipat dari tahun 2023.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau