Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Mobil Listrik Pakai Tekanan Udara Ban yang Lebih Besar

Kompas.com - 02/08/2024, 20:01 WIB
Muh. Ilham Nurul Karim,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mobil listrik (BEV) semakin populer di kalangan masyarakat berkat keunggulannya dalam efisiensi energi dan ramah lingkungan.

Namun, ada beberapa perbedaan teknis yang perlu diperhatikan oleh pemilik kendaraan listrik, salah satunya adalah tekanan udara ban yang lebih tinggi dibandingkan mobil konvensional.

Tekanan udara yang tepat sangat penting untuk menjaga performa dan keselamatan berkendara, terutama pada mobil listrik yang memiliki bobot lebih berat.

Bobot ekstra pada mobil listrik sebagian besar disebabkan oleh baterai yang besar dan berat. Baterai tersebut tidak hanya menambah bobot kendaraan secara keseluruhan tetapi juga mempengaruhi distribusi berat di antara roda.

Untuk mengimbangi bobot tambahan ini, tekanan udara pada ban mobil listrik harus lebih tinggi dibandingkan dengan mobil berbahan bakar bensin atau diesel.

"Mobil listrik (BEV) memerlukan tekanan angin lebih tinggi untuk mengimbangi bobot yang lebih besar," kata Fisa Rizqiano, Deputy Head of Original Equipment (OE) Bridgestone Indonesia kepada Kompas.com, Kamis (1/8/2024).

Baca juga: Benarkah Harga Kijang Innova Bekas Lebih Mahal dari Model Barunya?

Ia menjelaskan bahwa tekanan udara yang lebih tinggi membantu ban untuk menanggung beban tambahan dari baterai, sekaligus memastikan bahwa ban tidak mengalami keausan yang tidak merata dan tetap memberikan performa optimal.

Tekanan udara yang lebih tinggi pada ban mobil listrik dimaksud untuk mempertahankan bentuknya dan memberikan cengkeraman yang lebih baik di jalan. Hal ini penting untuk menjaga stabilitas dan keamanan kendaraan, terutama saat melaju dengan kecepatan tinggi atau saat melakukan manuver tajam.

ilustrasi tekanan udara ban.Astra Daihatsu ilustrasi tekanan udara ban.

Selain itu, tekanan udara yang tepat juga berkontribusi pada efisiensi energi kendaraan, karena ban yang kurang tekanan dapat meningkatkan hambatan gulir, yang pada akhirnya mengurangi jarak tempuh per pengisian baterai.

"Selain mengimbangi bobot kendaraan, tekanan udara yang sesuai juga penting untuk efisiensi bahan bakar dan kenyamanan berkendara. Ban yang kurang tekanan akan menyebabkan konsumsi energi yang lebih besar dan dapat memperpendek umur ban," tambah Fisa.

Baca juga: Skema Kredit Yamaha NMAX Neo, Cicilan mulai Rp 1,5 Juta

Memahami perbedaan teknis ini dan menerapkannya dalam perawatan sehari-hari dapat membantu pemilik mobil listrik menikmati semua manfaat dari kendaraan ramah lingkungan mereka, sambil memastikan keselamatan dan efisiensi berkendara tetap terjaga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau