JAKARTA, KOMPAS.com - Ada saja pemilik mobil yang belum memiliki kesadaran akan kebiasaan kecil yang berdampak besar pada kesehatan mobil mereka. Salah satunya adalah menggerakkan setir saat mobil dalam keadaan berhenti dan mesin mati.
Meskipun tampaknya tidak signifikan, kebiasaan ini dapat memiliki efek jangka panjang pada sistem kemudi dan komponen lainnya.
Menurut Sodikin, pengelola bengkel Sejahtera di Palmerah, Jakarta Barat, menggerakkan setir saat mobil berhenti bisa menyebabkan tekanan tambahan pada sistem kemudi.
Baca juga: Susul Recaro, Produsen Pelek BBS Juga Bangkrut
"Menggerakkan setir saat mobil dalam posisi berhenti, bisa mempengaruhi mekanisme kemudi, terutama pada kendaraan yang menggunakan sistem kemudi hidrolik atau listrik," kata Sodikin kepada Kompas.com, Kamis (1/8/2024).
Menurutnya, tekanan tersebut dapat mempercepat keausan pada komponen kemudi dan dapat mempengaruhi performa kendaraan dalam jangka panjang.
Sodikin juga mengatakan, bahwa meskipun dampak awal mungkin tidak terlihat, kebiasaan ini dapat menyebabkan masalah seperti kebocoran pada sistem hidrolik atau penurunan efisiensi kemudi.
"Hindari menggerakkan setir saat mobil tidak bergerak demi menjaga kinerja dan umur panjang komponen kemudi," tegas Sodikin.
Baca juga: Update Harga Aki Mobil per Agustus 2024
Setiap pemilik mobil hendalnya lebih berhati-hati dan mempertimbangkan kebiasaan mereka terhadap mobilnya. Menjaga mobil dalam kondisi baik tidak hanya meningkatkan keselamatan tetapi juga mengurangi biaya perawatan jangka panjang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.