Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isuzu Sebut Bus Komuter Listrik Cocok Buat di Indonesia

Kompas.com - 21/07/2024, 08:42 WIB
Gilang Satria,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Isuzu sudah memperkenalkan truk listrik Isuzu Elf EV di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024. Namun, Isuzu belum menjual untuk umum.

Yusak Kristian Solaeman, Presiden Direktur PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI), mengatakan, pihaknya masih melakukan studi terhadap kebiasaan pemakaian truk listrik di Indonesia.

Baca juga: Mobil Terbakar di Jalan Tol Layang MBZ, Begini Cara Mengamankan Diri

Menurut Yusak kendaraan niaga yang saat ini paling “masuk akal” untuk beroperasi ialah bus listrik perkotaan atau komuter yang punya rute pasti bukan truk listrik logistik angkut beban.

PT IAMI menampilkan secara perdana ekosistem konsep kendaraan listrik (electric vehicle/EV) yang dimiliki oleh Isuzu pada ajang GIIAS 2024.Dok. PT IAMI PT IAMI menampilkan secara perdana ekosistem konsep kendaraan listrik (electric vehicle/EV) yang dimiliki oleh Isuzu pada ajang GIIAS 2024.

“Di Indonesia sebetulnya yang juga sudah kita lihat sekarang itu transportasi publik,” ujar Yusak yang ditemui di ICE BSD CIty, Tangerang, Kamis (18/7/2024).

“Seperti bus kota karena rutenya sudah pasti, dan itu sudah lumayan banyak dan berjalan cukup baik,” katanya.

Alasan Yusak, kuncinya ialah rute yang sudah pasti. Hal ini berbeda dengan truk listrik untuk logistik yang rutenya bisa berubah dan bobot muatannya juga sering berbeda-beda.

Baca juga: T-OPT, Opsi Suku Cadang Resmi Toyota dengan Harga Lebih Ekonomis

“Karena rutenya sudah pasti dan tidak mungkin di titik mana dia mencar-mencar. Jadi dia sudah tahu nanti kapan harus charging, nanti jalan lagi,” ujar Yusak.

Isuzu menampilkan Isuzu Elf EV di GIIAS 2024KOMPAS.com/Gilang Satria Isuzu menampilkan Isuzu Elf EV di GIIAS 2024

Baca juga: Jadi Sahabat Bisnis, Penjualan Gran Max Tembus 820.000 Unit

“Sebetulnya kuncinya ialah yang rutenya pasti. kalau angkutan kalau muatannya hari ini penuh besok ternyata cuma setengah, itu saja sudah beda untuk konsumsi baterainya,” katanya.

Bus listrik kata Yusak, bisa dihitung kapsitas maksimal dan jarak tempuh per hari. Hal ini memudahkan sopir untuk mempertimbangkan waktu yang tepat untuk isi daya baterai.

“Sedangkan kalau transportasi publik sudah bisa dihitung dari kapasitas maksimal berapa, kemudian rute (jarak tempuhnya) juga bisa dihitung,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau