Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Setahun Dikenalkan, GWM Indonesia Ungkap Nasib Ora 03

Kompas.com - 14/07/2024, 14:41 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Great Wall Motors (GWM) Indonesia belum memutuskan untuk memasarkan produk mobil listrik berbasis baterai atau Battery Electric Vehicle (BEV)-nya, yakni Ora 03 di pasar dalam negeri.

Padahal kendaraan tersebut merupakan salah satu model yang meramaikan debut merek GWM di Indonesia pada ajang GIIAS 2023 lalu bersama Haval H6 dan Tank.

Dijelaskan General Manager GWM Indonesia, Constantinus Herlijoso, nasib Ora 03 kini masih menanti persiapan, khususnya sisi manufaktur. Sehingga perencanaan peluncurannya tampak selalu ditunda bahkan didahului oleh model lain.

Baca juga: All New Honda BeAT Series Resmi Mengaspal di Jawa Barat

Mobil listrik GWM OraDok. Ora Mobil listrik GWM Ora

"Tapi kita tetap komitmen akan merakit kendaraan itu di Indonesia, dan komitmen tersebut masih tetap jalan. Hanya saja kita sedang mematangkan proses-proses tahapan produksi Ora 03," kata dia saat ditemui belum lama ini.

"Kami juga sedang meyakinkan tahapan produksi tersebut sesuai dengan kebijakan pemerintah sehingga tentu saja kita berharap kami bisa dapat benefit terbaik untuk pelanggan," lanjut Herlijoso.

Sehingga ketika Ora 03 benar-benar dipasarkan, segala sesuatu sudah siap dan para pemilik bisa mendapatkan apapun yang diharapkan dari sebuah BEV sebagai kendaraan harian.

"Kita ingin orang yang memiliki Ora 03 akan puas karena mereka mendapatkan apapun yang diharapkan," ucap dia.

Sebelumnya, ia juga menyampaikan bahwa untuk berbisnis mobil listrik di Indonesia saat ini masih cukup menantang. Mengingat ada beberapa aspek yang dianggap GWM Indonesia kurang matang.

Baca juga: Diluncurkan di GIIAS 2024, Haval Jolion HEV Sudah Bisa Dipesan

Mobil GIIAS 2023KOMPAS.com/Dio Dananjaya Mobil GIIAS 2023

"Secara teknis banyak yang perlu dipertimbangkan karena ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Sepintas oke, namun tidak mudah untuk dijalankan," katanya.

Misalnya, Herlijoso menambahkan, peraturan produksi mobil listrik yang masih terbilang terhitung rumit dan belum memiliki regulasi yang jelas. Apalagi Indonesia belum memiliki pabrikan baterai yang pada akhirnya menghambat suplai.

"Di China suplai baterai untuk mobil listrik sangat berlimpah. Beda dengan di Indonesia yang baru hanya satu yang benar-benar beroperasi (milik LG-Hyundai)," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau