Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hyundai Mau Kembangkan Mobil Hidrogen hingga Mobil Terbang di IKN

Kompas.com - 04/07/2024, 09:22 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Executive Chairman Hyundai Motor Group Euisun Chung menyampaikan pihaknya tertarik untuk menjalin kerja sama dalam menciptakan ekosistem kendaraan yang ramah lingkungan dan modern di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Pasalnya, tekad yang dibawa Pemerintah RI ke IKN senada dengan visi perusahaan yaitu untuk terus berinovasi dalam menciptakan mobilitas masa depan yang lebih berkelanjutan.

"Kami menantikan untuk memperdalam kemitraan dengan Indonesia, menjelajahi batas baru untuk mobilitas dari solusi hidrogen yang tersirkulasi sampai mobilitas udara masa depan," katanya dalam Peresmian Ekosistem Baterai dan Kendaraan Listrik Korea Selatan di Indonesia, Karawang, Jawa Barat, Rabu (3/7/2024).

Baca juga: Hyundai Gelontorkan Rp 142 Triliun untuk Pabrik Baterai di Indonesia

Presiden RI Joko Widodo bersama Executive Chairman Hyundai Motor Group Euisun Chung mengunjungi pabrik sel baterai terintegrasi pertama di Indonesia dari PT Hyundai LG Indonesia (HLI) Green Power yang berlokasi di Karawang New Industry City (KNIC), Jawa Barat pada Rabu (3/7/2024).dok.HLI Presiden RI Joko Widodo bersama Executive Chairman Hyundai Motor Group Euisun Chung mengunjungi pabrik sel baterai terintegrasi pertama di Indonesia dari PT Hyundai LG Indonesia (HLI) Green Power yang berlokasi di Karawang New Industry City (KNIC), Jawa Barat pada Rabu (3/7/2024).

"Hyundai Motor Group akan menavigasi masa depan dengan semangat 'membuka jalan baru'," lanjut Euisun.

Pernyataan tersebut menegaskan bahwa Hyundai memang serius untk menjadikan Indonesia sebagai rekan pentingnya di kawasan Asia Tenggara dalam menciptakan kendaraan ramah lingkungan.

Sebab sebelumnya perusahaan telah menggelontorkan komitmen investasi senilai Rp 160 triliun yang digunakan untuk membuat pabrik pengolahan dan produksi sel baterai terintegrasi (Rp 142 triliun) dan fasilitas perakitan mobil (Rp 20 triliun).

Dari Rp 142 triliun atai 9,8 miliar dollar AS itu meliputi 850 juta dollar AS untuk aktivitas pertambangan, 4 miliar dollar AS pada pengolahan bahan mentah.

Kemudian 1,8 miliar dollar AS dalam pre-kusor dan katoda, serta 3,2 miliar dollar AS alias Rp 52 triliun untuk produksi sel baterai yang berada di bawah naungan PT Hyundai LG Indonesia (HLI) Green Power.

Baca juga: Hyundai Kona Electric Resmi Pakai Baterai Buatan Lokal

Hyundai Nexo, mobil listrik yang menggunakan hidrogen, hadir di PEVS 2024Kompas.com/Donny Hyundai Nexo, mobil listrik yang menggunakan hidrogen, hadir di PEVS 2024

Adapun soal mobil hidrogen Hyundai sendiri, sebelumnya sempat muncul di acara peresmian stasiun pengisian hidrogen pertama di Indonesia oleh PT PLN pada 21 Februari 2024 lalu.

Hanya saja kala itu, Chief Marketing Officer PT Hyundai Motors Indonesia Budi Nur Mukmin belum mau bicara banyak. Saat ini, perusahaan masih fokus pada mobil listrik berbasis baterai.

“Jadi kalau ada mobil bertenaga hidrogen, hybrid, itu tentu saja menjadi opsi. Tapi kami tetap ingin fokus di electric vehicle, karena kekuatan Hyundai sekarang ini memang di EV dan combustion engine,” kata kepada Kompas.com.

Sementara untuk mobil terbang, Hyundai sendiri telah berkoordinasi dengan pihak Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) untuk melakukan uji operasional. Rencananya, uji coba dilakukan di Bandara Aji Muhammad Sulaiman Spinggan, Balik Papan dan Bandara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto Samarinda, Kaltim.

Baca juga: Ada Pabrik Sel Baterai, Industri EV Indonesia Menang di ASEAN

Hyundai Motor Company meresmikan Hyundai Mobility Exhibition Center atau pusat pameran di Museum Transportasi, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta.KOMPAS.com/DIO DANANJAYA Hyundai Motor Company meresmikan Hyundai Mobility Exhibition Center atau pusat pameran di Museum Transportasi, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta.

Deputi Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN, Mohammed Ali Berawi menjelaskan, uji coba moda taksi terbang di IKN dilaksanakan sebelum HUT ke-79 RI di 2024.

Tetapi belum ada informasi lebih jauh, apakah ada renana penggunaan mobil terbang sebagai salah satu alat transportasi massal di IKN nantinya.

"Kita berharap ada teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk penciptaan, pengembangan, dan ada peningkatan kapasitas sumber daya manusia Indonesia,” ujar dia dikutip dari Antara, Kamis (8/2/2024).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com