Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baterai Hyundai Bisa Dipasok ke Merek Lain?

Kompas.com - 04/07/2024, 08:42 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Perusahaan patungan asal Korea Selatan, Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution, PT Hyundai LG Indonesia (HLI) Green Power meresmikan pabrik sel baterai pertama di Indonesia pada Rabu (3/7/2024).

Berlokasi di Karawang New Industry City (KNIC), fasilitas senilai 3,2 miliar dollar AS atau Rp 52 triliun tersebut memiliki kapasitas produksi 10 Gigawatt Hour (GwH) dan akan terus meningkat seiring realisasi bertahap.

"Kami menggunakan material dari Indonesia untuk baterai yang diproduksi secara lokal dan tertanam dalam mobil yang kita produksi di sini. Ini dapat menjadi contoh bagaimana kami melakukan ekspansi ekosistem," kata Executive Chairman Hyundai Motor Group Euisun Chung di Karawang, Jawa Barat, Rabu.

Baca juga: Punya Pabrik Baterai, Luhut Ungkap TKDN Kona Electric Capai 80 Persen

Hyundai Kona Electric pakai baterai mobil listrik buatan LG-HyundaiKompas.com/Ruly Hyundai Kona Electric pakai baterai mobil listrik buatan LG-Hyundai

Hanya saja ia belum dapat memastikan apakah sel baterai yang diproduksi melalui pabrik PT HLI Green Power itu bisa memasok kebutuhan untuk mobil listrik yang berasal dari merek maupun negara lain seperti China atau Jepang.

Mengingat dalam dua tahun belakangan, penetrasi Negri Tirai Bambu itu sangatlah agresif. Hanya saja mereka belum membuat ekosistem kendaraan bermotor listrik secara mandiri sebagaimana dilakukan Hyundai.

"Saya pikir material dari China dan material Indonesia bisa saja dipadukan. Namun, ini tergantung pada kebijakan pemerintah," kata Euisun.

"Kami tak bisa menentukannya, jadi kami harus melihat berbagai aspek seperti isu geopolitik dan lain sebagainya. Kami akan menentukannya nanti," lanjut dia.

Baca juga: Hyundai Gelontorkan Rp 142 Triliun untuk Pabrik Baterai di Indonesia

Baterai mobil listrik buatan LG-HyundaiKompas.com/Ruly Baterai mobil listrik buatan LG-Hyundai

Diketahui, kebanyakan mobil listrik China yang ditawarkan di pasar dalam negeri memakai baterai Lithium Ferro Phospate atau LFPl. Beberapa diantaranya seluruh produk Wuling, Chery, MG, sampai BYD dan GAC Aion.

Sementara baterai yang digunakan oleh Hyundai ialah Lithium Ion berjenis Nickel Manganese Cobalt (MNC). Baterai jenis tersebut digunakan pada model terlarisnya, Ioniq 5.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau