JAKARTA, KOMPAS.com - PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) memastikan fasilitas pabrik sel baterai mobil listrik pertama di Indonesia hasil kerja sama dengan LG Energy segera diresmikan bulan depan, tepatnya 3 Juli 2024.
Berlokasi di Karawang, Jawa Barat, langkah besar yang dimulai sejak tiga tahun belakangan tersebut akan memantapkan posisi Hyundai sebagai pemain utama industri kendaraan listrik berbasis baterai di Tanah Air.
"Kita join venture dengan LG untuk membuat pabrik baterai. Nanti yang produksi adalah mereka," kata Head of External Affairs Department HMMI, Ade Mahendra saat kunjungan kerja ke KG Media, Jakarta, Rabu (26/6/2024).
Baca juga: Nissan Serena e-Power C28 Siap Meluncur di GIIAS 2024
"Kemudian, kita akan ambil dari sana untuk komponen baterainya. Mudah-mudahan ini bisa meningkatkan TKDN (Tingkat Kandungan Dalam Negeri) kita," kata dia.
Namun, pada kesempatan tersebut, Ade masih belum bisa memberikan informasi lebih jauh apakah baterai yang terlahir dari fasilitas LG-Hyundai akan dipasok ke merek lain atau tidak.
Begitu pula, seberapa besar peningkatan TKDN yang bisa dicapai setelah mobil atau produk Hyundai di Indonesia menggunakan baterai lokal.
"Pastinya, nanti akan dikenalkan mobil listrik pertama di Indonesia yang pakai baterai lokal," ucap dia.
Diketahui, dalam proyek akbar tersebut pabrikan otomotif asal Korea Selatan ini mengucurkan dana mencapai 1,55 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 21,8 triliun.
Baca juga: Pakai Fast Charging Bikin Baterai Kendaraan Listrik Cepat Bocor?
Adapun HMMI sendiri, telah membangun pabrik manufaktur di Cikarang dengan kapasitas produksi mobil 150.000 unit per tahun. Mobil yang diproduksinya yaitu Stargazer, Creta, dan Ioniq 5.
Selain itu, Hyundai juga disebut berinvestasi 60 juta dollar AS atau Rp 929,22 miliar untuk membangun manufaktur sistem baterai dan baterai pak dengan perkiraan produksi 50.000 pis setahun.
Sebelumnya, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan, kongsi Hyundai-LG akan meresmikan pabrik baterai dengan kapasitas terpasang 10 gigawatt hour (GWh) semester pertama tahun ini.
"Sekarang, mereka sudah masuk pembangunan pabrik 10 GWh kedua (total 20 GWh),” ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.