JAKARTA, KOMPAS.com – Yamaha NMAX jadi motor yang banyak dioprek oleh penggemar modifikasi. Apalagi di pasaran banyak komponen dan aksesori yang bisa disematkan buat skutik bongsor ini.
Namun, pemilik NMAX harus waspada, karena tidak semua modifikasi bisa bikin motor lebih kencang. Malah ada sejumlah ubahan yang justru berpotensi bikin motor jadi boros BBM.
Pemilik bengkel spesialis skutik Gas Motor Toga Fantiarso, mengatakan, secara umum modifikasi yang aman dilakukan pada skutik aliran standar adalah mengubah komponen CVT dan reamer Throttle Body (TB).
Baca juga: Ganti Air Radiator Mobil Boleh Gonta-ganti Warna?
“Jadi di motor matik mainkan dua saja, reamer dan CVT. Itu batasan yang aman. Kalau mau unlocked power di dua tempat itu,” ujar Toga, kepada Kompas.com (18/6/2024).
“Enggak usah ganti busi, ganti koil, dan sebagainya. Untuk aliran standar kebutuhannya cukup. Kalau kita biasa tunning ECU, itu sama sekali tidak dibutuhkan, apalagi ECU-nya standar,” kata dia.
Toga juga mengatakan, prinsip dasar mengganti TB adalah menambah aliran udara dan BBM. Dengan bertambahnya aliran udara yang masuk, maka BBM akan bertambah, dan ketika terjadi percampuran, tenaga akan meningkat.
Baca juga: Pemilik BeAT Street Tidak Disarankan Pasang Smart Key
Biasanya setelah ganti TB, bukaan gas pengendara bakal lebih sedikit dari biasanya. Misal, untuk akselerasi butuh bukaan setengah gas. Tapi setelah ganti TB, cukup seperempat gas motor sudah melaju kencang.
“Biasanya buka gas dalam lebih lama, sekarang jadi lebih sedikit, terus ditutup, karena dia sudah berakselerasi. Tapi kalau dipakai secara normal (tetap buka gas seperti motor standar) ya pasti seperti itu (lebih boros BBM),” ucap Toga.
Beranjak ke bagian CVT, menurut Toga, pengendara yang mau mengurangi bobot roller buat meningkatkan akselerasi jangan pilih yang asal ringan. Karena roller yang kelewat ringan bisa bikin motor lebih boros BBM.
Baca juga: Generasi Baru Suzuki Swift Tertangkap Kamera di Jalan Indonesia
“Kan kita nyari torsi maksimumnya. Di mana letaknya? Makanya motor di-setting dengan ganti roller. Tapi, torsi maksimum selalu berkaitan dengan peningkatan rpm,” kata Toga.
“Yang namanya rpm, berarti piston itu bersiklus, berarti ada yang dibakar, enggak mungkin dalam satu kali siklus tidak ada bahan bakar yang tidak disemprot,” ujarnya.
Sementara itu, buat yang ingin mengganti mangkuk ganda agar kampas ganda semakin menggigit disarankan melakukan beberapa penyesuaian.
Baca juga: NMAX Turbo Pakai CVT Elektronik, Bagaimana Perawatan dan Usia Pakainya?
Salah satu yang bisa dilakukan adalah metode kartel, yaitu teknik membuat tapak pada mangkuk kampas ganda jadi kasar dengan cara dibubut.
Yoga Ningrat, pemilik bengkel spesialis skutik Yoga Motoshop, mengatakan, kartel mangkuk kampas ganda bisa meningkatkan akselerasi. Tapi efek sampingnya bisa bikin kampas ganda motor matik jadi cepat habis.
“Makanya saya tidak menyarankan mangkuk kartel dikombinasikan dengan kampas ganda standar. Karena akan cepat habis, kayak terparut, karena kampas ganda standar itu lembut,” ucap Yoga Ningrat, pemilik bengkel spesialis skutik Yoga Motoshop, kepada Kompas.com (18/6/2024).
Baca juga: Kecelakaan Porsche Tabrak Belakang Truk, Seberapa Kuat Pilar-A?
Kalau terjadi demikian, efeknya pasti terasa selip, seperti kehilangan tenaga. Bahkan dalam beberapa kasus terasa ‘gredek’ dan menggerung yang cukup mengganggu. Kondisi ini jelas bikin konsumsi BBM lebih boros.
Oleh sebab itu, Yoga menyarankan untuk menggunakan kampas ganda aftermarket buat mangkuk ganda yang sudah dikartel. Kelebihan kampas ganda aftermarket adalah punya bahan dasar lebih keras, sehingga lebih tahan dengan mangkuk ganda modifikasi.
Terakhir soal penggantian per sentrifugal, yang dianggap bisa membuat akselerasi motor lebih responsif.
Baca juga: Video Wanita Korban Begal Motor di Citayam Datangi Lokasi Pelaku
Tapi, penggantian komponen ini jangan asal pasang. Seperti halnya per CVT, per sentrifugal punya tingkat kekerasan dari 1.000 rpm, 1.500 rpm, hingga 2.000 rpm.
Yoga mengingatkan bagi motor dengan kondisi mesin dan CVT standar disarankan tidak mengganti per sentrifugal yang terlalu keras.
Karena kalau per sentirugal terlalu keras, maka nanti pergerakan membuka kampas ganda terlalu berat. Ujung-ujungnya tarikan jadi lebih lambat, dan bikin boros BBM.
“Per belakangnya jangan terlalu keras, dan kalau bisa derajat puli dimainkan, itu pengaruh. Kadang kita enggak perlu menurunkan bobot roller, tapi derajatnya kita tajamkan lagi, bisa meningkatkan akselerasi,” ujar Yoga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.