Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Ban Mobil Selip saat Menanjak

Kompas.com - 16/06/2024, 14:02 WIB
Erwin Setiawan,
Stanly Ravel

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Saat menanjak, mobil membutuhkan traksi yang baik yakni berupa cengkraman tapak ban pada permukaan jalan.

Dengan demikian, putaran roda dapat membuat mobil melaju ke depan bukan hanya berputar di tempat.

Karena itu, sebisa mungkin pengemudi atau sistem membuat roda penggerak tidak selip agar mobil mampu melibas tanjakan lebih mudah.

Salah satu penyebab selip adalah adanya perbedaan putaran antara roda kanan dan kiri karena faktor internal maupun eksternal.

Baca juga: Beli Mobil Manual Bekas Wajib di Tes di Jalan Menanjak


Jamaludin, Head of Nissan Academy PT Nissan Motor Indonesia (NMI) mengatakan, perbedaan putaran roda kanan dan kiri dapat memicu terjadinya selip sehingga mobil kehilangan traksi.

“Perbedaan putaran bisa terjadi karena adanya titik berat yang tidak seimbang antara sisi kanan dan kiri kendaraan, misal karena kondisi kendaraan sedang berbelok, menanjak ataupun memang pembagian beban muatan tidak sama,” ucap Jamal kepada Kompas.com, Sabtu (15/6/2024).

Menurut Jamal, perbedaan traksi pada roda kanan dan kiri juga bisa disebabkan kondisi jalan yang licin maupun dari kondisi ban yang sudah botak.

Baca juga: Mitos atau Fakta Mobil FWD Lemah Saat Menanjak?

Suzuki Ertiga menanjak dengan membawa dua orang di kap mobil. Tujuannya agar ban depan mendapat traksi lebih.Foto: Tangkapan layar Suzuki Ertiga menanjak dengan membawa dua orang di kap mobil. Tujuannya agar ban depan mendapat traksi lebih.

Selain itu, Jamal mengatakan, panjang poros penggerak antara kanan dan kiri berbeda juga menjadi perhitungan dalam memberikan reaksi atau putaran roda. Sehingga putaran roda penggerak bisa tidak sama.

“Selain faktor internal, selip bisa dipengaruhi oleh faktor eksternal atau alam, seperti sudut kemiringan permukaan jalan, sehingga berpengaruh terhadap kemiringan mobil depan-belakang dan kanan-kiri,” ucap Jamal.

Kondisi tersebut, secara langsung mempengaruhi tekanan pada tiap roda sehingga traksinya bisa berbeda. Sehingga, ban dengan traksi lebih kecil cenderung lebih mudah selip atau berdecit.

Baca juga: Tak Kuat Menanjak, Sebuah Truk Masuk Jurang di Hutan Lambusango Buton

Tanjakan Spongebob di Desa Pagerwangi, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat menjadi pilihan jalan alternatif ratusan kendaraan wisatawan untuk melangsungkan perjalanan arus balik menuju Kota Bandung, Senin (1/1/2024).Bagus Puji Panuntun Tanjakan Spongebob di Desa Pagerwangi, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat menjadi pilihan jalan alternatif ratusan kendaraan wisatawan untuk melangsungkan perjalanan arus balik menuju Kota Bandung, Senin (1/1/2024).

“Mobil-mobil sekarang dilengkapi dengan traction control (TCS) yang bekerja saat kendaraan mulai bergerak, maupun vehicle dynamic control (VDC) yang bekerja pada saat kendaraan sudah berjalan, baik kecepatan rendah maupun tinggi,” ucap Jamal.

Sehingga, fitur tersebut, menurut Jamal akan meminimalisir perbedaan putaran roda kanan dan kiri serta dapat mengantisipasi selip pada masing-masing roda.

“Sedangkan pada jenis penggerak roda belakang (RWD) bisa ditambah dengan fitur brake limited slip differential (BLSD) untuk mengunci perbedaan putaran roda kanan dan kiri,” ucap Jamal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau