Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Sampai Gegara Part Kecil Ini Rusak, Mesin Mobil Overheat

Kompas.com - 15/06/2024, 11:42 WIB
Erwin Setiawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Overheat atau panas berlebih pada mesin menjadi momok menakutkan bagi pengguna mobil. Pasalnya, tak sedikit kasus overheat membuat mobil harus melakukan turun mesin.

Penyebab overheat pada mesin ada banyak faktor, termasuk bila ada komponen pada sistem pendingin rusak. Maka dari itu, konsumen wajib segera menggantinya agar tidak terjadi hal-hal tak diinginkan.

Tutup radiator menjadi salah satu komponen yang kerap terabaikan, padahal ketika sudah rusak bisa menyebabkan mesin overheat.

Baca juga: Biang Kerok Radiator Mobil Pampat


Pemilik Aha Motor Yogyakarta Hardi Wibowo mengatakan, tanda tutup radiator sudah waktunya ganti bisa diketahui oleh pengguna mobil dari pengamatan fisik tutup radiator atau memperhatikan air radiator di tangki cadangan.

“Katup tekanan tinggi adalah bagian katup radiator yang besar pada sisi dalam, itu ada pegas yang normalnya empuk bila ditekan menggunakan jempol tangan, kalau diukur angkanya akan menunjukkan 0,9 Kpa atau 1,1 Kpa,” ucap Hardi kepada Kompas.com, belum lama ini.

Hardi mengatakan bila tutup radiator sudah keras, maka dia tidak akan membuka meski diberi tekanan sesuai dengan angkanya. Sehingga, air dalam radiator akan tertahan lebih lama di dalam sirkulasi ruang pendingin.

Baca juga: Penyebab Sebenarnya Air Radiator Mendidih dan Meluap di Reservoir

Ilustrasi pemeriksaan air radiatorShutterstock.com Ilustrasi pemeriksaan air radiator

Kondisi tersebut akan membuat air radiator cepat memanas dan memiliki tekanan yang sangat besar. Jika dibiarkan, bisa saja merusak komponen pendingin mesin seperti radiator, bahkan terburuknya akan membuat packing mesin jebol.

Sedangkan katup vakum adalah katup kecil di tengah, akan bekerja bila di dalam radiator mengalami kevakuman karena air berkurang.

“Pemeriksaannya bisa ditarik dengan jari tangan, kerusakan katup ini adalah patah atau pegasnya sudah lemah sehingga air radiator bisa mengalir tangki cadangan,” ucap Hardi.

Ketika mesin berputar, maka air radiator dengan mudah bisa mengalir ke tangki cadangan karena peran katup vakum berubah menjadi lubang yang dapat mengalirkan air.

Baca juga: Air Radiator Keluar Saat Distart, Tanda Mobil Harus Turun Mesin?

Tekan dengan jempol untuk memeriksa katup tekanan tinggi dan congkel dengan kuku jari untuk memeriksa katup vakum dari rumah, pastikan tidak macet!Kompas.com/Erwin Setiawan Tekan dengan jempol untuk memeriksa katup tekanan tinggi dan congkel dengan kuku jari untuk memeriksa katup vakum dari rumah, pastikan tidak macet!

“Akibatnya, air dalam tangki cadangan akan sering penuh karena bisa mengalir tanpa harus menunggu katup tekanan tinggi membuka, jika dibiarkan air bisa tumpah-tumpah di tangki cadangan,” ucap Hardi.

Seiring dengan tanda tersebut, ketika suhu mesin dingin maka air di dalam tangki cadangan menjadi cepat habis tersedot masuk ke dalam radiator.

“Karena ada sebagian air radiator yang tumpah, maka ketika siklus air radiator mengalir ke dalam akan kurang, akibatnya air di tangki cadangan tampak sering habis,” ucap Hardi.

Dari semua tanda di atas, maka akan disusul dengan tanda yang lebih umum yaitu suhu mesin sering naik.

Baca juga: Cara Mengecek Kebocoran pada Air Radiator Mobil

“Jika ada masalah pada aliran air radiator maka gejala yang umum terjadi adalah suhu mesin mengalami kenaikan, jika dibiarkan maka dapat merusak komponen mesin,” ucap Hardi.

Jadi, tanda tutup radiator sudah waktunya ganti ada lima yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com