JAKARTA, KOMPAS.com - Kinerja penjualan kendaraan roda empat atau lebih di dalam negeri belum kunjung menunjukkan tanda-tanda perbaikan hingga memasuki Mei 2024.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), total kendaraan baru yang didistribusikan selama periode dimaksud baru capai 71.263 unit. Jumlah itu turun 13,3 persen dibandingkan Mei 2023.
Hal serupa juga terjadi pada sisi penjualan ritel yang melambat 12,6 persen dari satu tahun sebelumnya, 82.560 unit jadi 72.137 unit. Sehingga total akumulasi penjualan Januari-Mei 2024 masih minus 21 persen year-on-year (yoy).
Baca juga: OJK Dorong AAUI Percepat Aturan Asuransi Kendaraan Listrik
Ketua I Gaikindo, Jongkie Sugiarto menyampaikan penurunan permintaan serta tekanan kondisi ekonomi menjadi salah satu faktor lesunya kegiatan penjualan mobil di pasar nasional.
Suku bunga acuan Bank Indonesia juga masih berada di level yang tinggi yakni 6,25 persen, sehingga mempengaruhi suku bunga kredit pembiayaan kendaraan bermotor.
"Tapi kita masih tetap proyeksikan (penjualan sampai akhir tahun) sebanyak 1,1 juta unit," katanya, Selasa (11/6/2024).
Bukan tanpa alasan, kondisi tersebut diperkuat dengan torehan penjualan yang secara perlahan mulai bergerak positif. Secara bulanan, angka di Mei 2024 itu sudah tumbuh 46,5 pesen dari titik terendah pada April 2024 lalu.
Baca juga: Perbandingan Spesifikasi Yamaha NMAX Turbo dengan Model Lama
Begitu juga dengan penjualan retail mobil nasional yang naik 22,7 persen secara bulanan dari 58.788 unit menjadi 72.137 unit pada Mei 2024.
Pada data itu, Toyota masih menjadi kontributor utama pertumbuhan penjualan mobil di Indonesia dengan capaian wholesales sebesar 104.338 unit pada Januari-Mei 2024.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.