Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar dari Kejadian Bos Rental Mobil Tewas Usai Diteriaki Maling

Kompas.com - 08/06/2024, 16:22 WIB
Aprida Mega Nanda,
Aditya Maulana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang bos rental mobil berinisial BH asal Jakarta Pusat tewas usai diamuk massa ketika akan mengambil kembali mobil rentalnya yang belum dikembalikan dan dibawa hingga ke Pati, Jawa Tengah.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Kepolisian Resor Kota (Polresta) Pati Kompol M Alfan Armin mengatakan, berdasarkan hasil pelacakan GPS mobil tersebut, Honda Mobilio itu berada di Desa Sumbersoko.

Korban akhirnya menemukan mobil itu terparkir di halaman rumah seorang warga.

BH langsung coba mengambil mobil tersebut dengan kunci cadangan, tanpa memberi tahu pemilik rumah terlebih dahulu. Saat itulah ada warga yang melihat hingge kemudian diteriaki maling.

Baca juga: Update Harga Skutik Bekas Juni 2024, Yamaha Mio mulai Rp 5 Jutaan

“Warga kemudian berteriak ‘maling’ dan terjadi amuk massa,” ucap Alfan, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (8/6/2024).

Tak hanya menganiaya hingga tewas, massa juga membakar mobil Daihatsu Sigra yang ditumpangi oleh BH.

Berkaca dari kejadian ini ada baiknya jika para pengusaha rental mobil untuk selalu berhati-hati, sebab tak sedikit oknum yang nekat mencuri kendaraan rental hingga berujung pada penganiayaan.

Rental Mobil sewa untuk mudik Stanly/Otomania Rental Mobil sewa untuk mudik

Raihan Rivai Direktur Osborn Rental Mobil mengungkapkan, khusus di tempat rental mobil miliknya akan disediakan surat perjanjian hitam di atas putih, apabila unit kendaraan belum dikembalikan dan sudah melewati batas tanggal peminjaman.

“Kalau di rental kita sebetulnya di perjanjian sewanya ada, pihak pengusaha dapat melakukan menerobos pagar atau bagaimana caranya mengambil mobil apabila tidak bayar atau sudah dipindahtangankan ke orang lain. Mereka setuju secara di kertas, tapi kalau pada praktiknya di lapangan ada yang sampai digebukin dan korban meninggal,” ucap Raihan, kepada Kompas.com, Sabtu (8/6/2024).

Menurut Raihan, perjanjian hitam di atas putih memang sebaiknya dilakukan. Namun, akan lebih bagus lagi jika turut serta melibatkan pihak kepolisian untuk membantu proses pengambilan unit mobil yang belum dikembalikan.

Baca juga: Transmisi Mobil Manual Susah Masuk, Tanda Adanya Masalah

“Memang bagusnya sudah ada hitam di atas putih, dan kita bawa juga pihak kepolisian untuk membantu proses pengambilan mobil. Apalagi sudah di daerah yang kita tidak biasa,” kata Raihan.

Sementara itu, Rizky Sanjaya, pemilik 689 Trans Rental mobil menyarankan, dalam mengambil unit mobil rental sebaiknya langkah yang diambil lebih komunikatif dan melibatkan beberapa perwakilan setempat agar tidak terjadi hal-hal yang diinginkan.

Apabila ketua lingkungan setempat tidak dapat diajak bekerjasama, pemilik rental boleh langsung membawa pihak yang berwajib dan tidak datang seorang diri.

“Dapat berkoordinasi serta membawa perwakilan seperti ketua RT atau ketua lingkungan setempat apabila adanya terjadi indikasi penggelapan ataupun pencurian di mana mobil tersebut berada,” kata Rizky.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau