Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uji Coba Biodiesel B40 Sudah Dilakukan, Tinggal Tunggu Diterapkan

Kompas.com - 07/06/2024, 08:02 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral RI (ESDM) sudah melakukan uji coba pemakaian campuran Crude Palm Oil sebanyak 40 persen ke bahan bakar minyak menjadi Biodiesel 40 persen alias B40.

Harris, Kepala Balai Besa Survei dan Pengujian Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan, dan Konversi Energi ESDM, mengatakan, bahan bakar yang ramah lingkungan tersebut tinggal menunggu waktu untuk diterapkan.

"Uji B40 sudah ada. Apabila sudah selesai dalam pengujian jalan dan lainnya, tahap selanjutnya adalah penerapan. Sama (prosesnya) dengan B35 kemarin yang diterapkan pada 2021," kata dia di Jakarta, Kamis (6/6/2024).

Baca juga: Neta Indonesia Punya Rencana Ekspor Mobil Listrik

Ilustrasi biodieselDok Kontan.co.id Ilustrasi biodiesel

Namun dalam kesempatan terebut, dirinya belum bisa memastikan kapan B40 dapat digunakan secara resmi sebagai bahan bakar dari kendaraan bermotor, menggantikan B35 yang saat ini beredar.

Hanya saja ia menyampaikan bahwa spesifikasi cetus api di kendaraan sudah tidak masalah ketika harus diminumkan jenis bahan bakar dimaksud. Tak ada penyesuaian signifikan pada spesifikasi kendaraan ketika harus diterapkan.

"Secara teknologi, katalis yang sudah beredar sebenarnya sudah bisa dipakai untuk diesel 100 green (B100). Tapi untuk menuju ke sana, tetap perlu studi," ucap Harris.

"Tetapi, uji jalan untuk B40 rasanya sudah dilakukan," lanjut dia.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konsevasi Energi (EBTKE), Eniya Listiani Dewi menyebut pihaknya sudah melakukan uji coba pemakaian B40 untuk sektor otomotif.

Baca juga: Ingat, Putar Balik Kendaraan Tak Boleh Dilakukan dari Jalur Paling Kiri

Minyak kelapa sawit dinilai menjadi yang paling berpotensi untuk diolah menjadi energi dibandingkan dengan minyak nabati lain karena memiliki manfaat yang begitu luas.DOK. Sawitkita.id/Dimas Ardian Minyak kelapa sawit dinilai menjadi yang paling berpotensi untuk diolah menjadi energi dibandingkan dengan minyak nabati lain karena memiliki manfaat yang begitu luas.

Hasilnya, tidak ada yang signifikan dibandingkan dengan B35. Maka pada tahun ini, uji coba bahan bakar serupa akan diperluas untuk sektor lainnya alias non-otomotif.

"Jadi dari daya maksimum kendaraan itu sama, lalu pemakaian B40 dengan kondisi B30 dan D10 itu tidak berdampak signifikan pada perubahan masa, volume, dimensi atau karet dalam materialnya itu tidak ada," kata dia dalam Special Dialogue Apkasindo Strategi Meningkatkan Daya Saing Kelapa Sawit Indonesia Melalui Hilirisasi, Kamis.

"Nah ini kita tunggu hasilnya sampai dengan Desember. Untuk hasilnya kita harapkan segera bisa direalisasikan. Sehingga tahun depan bisa siap untuk all sektor pemakaian B40," ujar Eniya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau