JAKARTA, KOMPAS.com – Seperti halnya pada mobil, mengatur kaca spion motor tidak bisa sembarangan. Sebab, spion jadi satu-satunya alat yang membantu visibilitas pengendara ke arah belakang.
Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), mengatakan, mengatur kaca spion buat perjalanan dalam kota atau luar kota pada dasarnya sama saja.
“Bahu pengendara 20 persen dari luas bidang kaca sebagai patokannya, dan 80 persen melihat kondisi di belakang pengendara,” ujar Sony, kepada Kompas.com (4/6/2024).
Baca juga: DAMRI Buka Rute Menuju Stasiun KCIC, Tarif mulai Rp 15.000
Sony menyarankan agar tidak mengganti kaca spion standar bawaan motor dengan spion variasi yang banyak dijual di pasaran.
Selain membuat visibilitas terganggu karena ukurannya yang lebih kecil, kaca spion variasi bisa memengaruhi posisi duduk, yang ujung-ujungnya berdampak pada kenyamanan dan keamanan berkendara.
“Kalau posisi kaca spion diubah jadi endbar, winglet, segitiga atau apapun pasti memengaruhi riding position,” ucap Sony.
“Kaca spion diatur satu kali disesuaikan dengan posisi duduk dan untuk kondisi maju, mundur serta berbelok. Enggak benar jika diubah-ubah, berarti ada yang salah dengan seat position-nya,” kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.