JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Amerika Serikat (AS) berencana mengenakan tarif baru bagi kendaraan listrik, semikonduktor, peralatan tenaga surya, dan pasokan medis yang diimpor dari China dalam waktu dekat.
Dikutip dari Reuters, Minggu (12/5/2024), tarif impor khusus kendaraan listrik dapat meningkat empat kali lipat dari yang saat ini berlaku yaitu sebesar 25 persen menjadi 100 persen.
Demikian diungkapkan salah seorang pejabat AS menanggapi perang harga mobil listrik buatan China yang terjadi di kawasan dalam beberapa waktu belakang hingga membuat industri otomotif lokal mengalami keterpurukkan.
Baca juga: Pemerintah Mau Produk Otomotif China yang Masuk Berkualitas
Berbagai negara industri termasuk Amerika Serikat dan sekutunya di Eropa khawatir gelombang ekspor China yang berharga murah akan membebani manufaktur dalam negeri.
Dari pihak AS, ada kekhawatiran khusus bahwa produk energi ramah lingkungan China akan melemahkan investasi besar-besaran ramah iklim yang dilakukan melalui Undang-Undang Pengurangan Inflasi Partai Demokrat yang ditandatangani Presiden Joe Biden menjadi undang-undang pada Agustus 2022.
Meski demikian, cakupan keseluruhan dari tarif yang masuk termasuk untuk tarif dan daftar total sektor yang akan terkena dampak masih belum jelas. Gedung Putih menolak berkomentar mengenai hal tersebut.
Adapun Kementerian Luar Negeri China mengatakan, tarif yang diberlakukan oleh pemerintahan AS sebelumnya sangat mengganggu pertukaran ekonomi dan perdagangan antara kedua negara.
Baca juga: Senat AS Desak Joe Biden Hentikan Penjualan Mobil Listrik China
Mereka pun meminta Washington untuk membatalkan pembatasan tersebut, dan menambahkan bahwa Tiongkok akan mengambil langkah-langkah untuk membela hak dan kepentingannya.
“Bukannya memperbaiki praktik yang salah, Amerika Serikat malah terus memolitisasi masalah ekonomi dan perdagangan. Menaikkan tarif lebih lanjut berarti menambah penghinaan terhadap kerugian," kata Lin Jian, juru bicara Kementerian Luar Negeri China.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.