JAKARTA, KOMPAS.com - Pergelaran pameran Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2024 membawa suatu hal baru, yaitu digandengnya Messe Frankfurt Group untuk menghadirkan Asiabike Jakarta 2024.
Berlokasi di hall A JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, keputusan ini karena kedua eksibitor tersebut memiliki visi yang sama untuk mendorong penggunaan kendaraan listrik (electric vehicle/EV) sebagai alat transportasi.
"Indonesia merupakan negara yang sangat penting di kawasan Asia Tenggara atau ASEAN dengan jumlah populasi terbesar dan perkembangan ekonomi yang baik selama 10 tahun belakangan dan EV," kata Stephan Buurma Member of the Board of Management, Messe Frankfurt Group di JIExpo Kemayoran, Selasa (30/4/2024).
Baca juga: Estimasi Harga Wuling Cloud EV Rp 410 Juta
"Dengan target pemerintah Indonesia untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) dan visi PEVS, kami percaya bisa mendorong ekosistem EV bersama. Kita sebagai satu ekshibitor internasional percaya dapat memberi nilai tambah," katanya.
"Mengingat kita memiliki rantai pasok internasional untuk berbagai produk, baik di sepeda, sepeda listrik, motor listrik, mobil listrik, sampai tekstil. Pada akhirnya hal itu bisa meningkatkan ekspor Indonesia," tambah Stephan.
Ia juga menyampaikan bahwa saat ini banyak perusahaan-perusahaan Barat ingin melakukan diversifikasi dan berinvestasi penciptaan ekosistem EV selain ke pasar China.
Dengan potensi yang Indonesia miliki dan didukung oleh pemerintah menuju era NZE, peluang menjadikan Tanah Air sebagai pemain utama pada kendaraan listrik semakin terbuka lebar,
Baca juga: Motor Listrik Gesits dengan Baterai IBC Segera Meluncur, Harga di Bawah Rp 15 Juta
"Jadi ada banyak pemain-pemain yang dalam hal ini mudah-mudahan bisa berbisnis di luar Tiongkok seperti Indonesia, India, sampai Vietnam. Itu adalah tiga negara utama yang jadi sasaran Messe Frankfurt selain China," paparnya.
Meski begitu ia mengakui bahwa keterbatasan pengguna sepeda listrik di Indonesia yang masih kecil merupakan suatu tantangan tersendiri. Namun apabila tidak ada pihak yang memulai, kondisi tersebut tidak akan berubah.
"Mudah-mudahan kendaran listrik bisa memberi alternatif tambahan kepada Indonesia untuk membantu mencapai target ini dan sektor transportasi di Indonesia masih bisa berjalan lancar," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.