SOLO, KOMPAS.com - Kebiasaan bus ngeblong atau mengambil lajur berlawanan untuk menyalip kendaraan masih seringkali terjadi, salah satunya seperti bus Trans Jateng yang ngeblong saat kondisi jalan macet.
Seperti unggahan video Instagram @infoupdatejateng, Minggu (21/4/2024), terlihat sebuah bus Trans Jateng yang ngeblong saat kondisi macet di daerah Desa Gubug, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Sabtu (20/4/2024) malam.
Baca juga: Motor dengan Keyless, Jangan Lupa Tekan Tombol Ini pada Kuncinya
View this post on Instagram
Dalam video tersebut, bus Trans Jateng yang ngeblong kanan akhirnya berjalan mundur karena dari lawan arah kondisi jalan juga macet.
Bahkan video tersebut menuai banyak komentar dari warganet mengomentari perilaku sopir bus tersebut, apalagi kendaran tersebut dioperasikan di bawah Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah, di mana seharusnya memberikan contoh berkendara yang baik.
Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana mengatakan, kebiasaan bus ngeblong sulit dihilangkan dari kebiasaan pengemudi karena tidak paham soal bahaya.
“Pengemudi yang terlatih tidak berani melakukan ini karena risikonya,” kata Sony kepada Kompas.com, belum lama ini.
Baca juga: Aksi Sopir Truk Bantu Kru Bus DAMRI Padamkan Api
Sony juga mengatakan, menyusul atau menyalip itu perlu melihat marka jalan, rambu-rambunya, kondisi jalan, lingkungan dan lalu lintasnya. Jadi, tidak boleh asal mendahului karena sangat berisiko.
Menurut Sony ada dua hal yang harus dilakukan saat bertemu bus ngeblong seperti itu. Pertama yaitu merekam dan melaporkan agar pengemudi bus ditertibkan dan dihukum sehingga bisa menekan angka kecelakaan.
“Kedua yaitu pengemudi harus melihat spot atau ruang aman di pinggir jalan untuk menghindar. Caranya yaitu dengan menjaga kecepatan, sehingga reaksi dari tindakan pengemudi sesuai dengan arahan yang benar,” kata Sony.
Sony juga mengingatkan, untuk menghindari bus yang ugal-ugalan karena tidak ada gunanya meladeni pengemudi seperti itu, jangan sampai pertaruhkan nyawa karena merasa benar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.