Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahaya Pasang Busi Panjang dan Pendek di Kendaraan

Kompas.com - 05/04/2024, 11:02 WIB
Gilang Satria,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Busi punya dua jenis yaitu yang ulirnya panjang dan juga pendek atau biasa disebut, busi kepala pendek atau kepala panjang. Karena spesifikasinya berbeda keduanya tidak bisa saling tukar pakai.

Diko Oktaviano, Aftermarket Technical Support PT Niterra Mobility Indonesia (NMI), produsen busi NGK, mengatakan, salah memasang jenis busi ke mesin dapat mengakibatkan kendala pada mesin.

Baca juga: Irit BBM, Mobil Hybrid Bakal Jadi Andalan untuk Mudik

"Busi panjang dan busi pendek itu dimensi. Biasanya ada di motor. Busi panjang dan busi pendek itu mengacu pada spesifikasi desain dan tidak bisa saling pakai atau saling tukar," ujar Diko kepada Kompas.com, Rabu (3/4/2024).

Busi NGKNGK Busi NGK

Jika memakai busi kepala pendek di mesin yang seharusnya memakai busi kepala panjang maka mesin akan sulit hidup. Sebab elektroda busi tidak "nongol" di silinder melainkan ada di liang busi dan membuat percikan api tidak bisa membakar sempurna.

"Jadi itu tidak bisa saling pakai, kalau kita biasanya pakai busi panjang CTR8E punya (Yamaha) NMax, kemudian pakai yang kode H (busi pendek) itu tidak masuk ujung pembakaran buat si busi karena di menjauh dari ruang bakar," ujarnya.

"Jadi kalau kita lihat dari silinder head itu tidak nongol businya," kata Diko.

Baca juga: Pesona Mazda2 di Bursa Mobil bekas, Model Keren Harga Stabil

Resistor pada busi berfungsi untuk meredam gelombang elektromagnetik yang bisa merusak on board unit kendaraan.NGK Resistor pada busi berfungsi untuk meredam gelombang elektromagnetik yang bisa merusak on board unit kendaraan.

Namun kata Diko, hal itu masih lebih baik ketimbang salah memakai busi kepala panjang di mesin yang seharusnya pakai busi kepala pendek.

Sebab, kepala busi yang terlalu "nongol" di dalam kubah kepala silinder bisa membentuk kepala piston saat berada di titik mati atas (TMA) atau posisi tertinggi piston saat di ruang bakar dan juga payung klep.

"Sebaliknya, kalau motor kita Mio terus pakai businya NMax misalkan. Nah justru kebalikannya businya terlalu nongol. Nah ini sebetulnya yang fatal dan berbahaya. Karena apa karena itu buka tutup klep menganggu, bisa nabrak klep," ujar Diko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau