SOLO, KOMPAS.com - Bagi sebagian orang yang akan melakukan mudik Lebaran menggunakan kendaraan pribadi, memilih untuk berangkat lebih awal, agar terhindar dari puncak arus mudik.
Dengan melakukan perjalanan terlebih dahulu sebelum waktu mudik, orang dapat mengurangi kemacetan di jalan dan terhindar dari kerumunan yang mungkin terjadi saat mendekati hari raya.
Namun, hal ini tentu membuat pengemudi puasa sambil menyetir dengan jarak yang cukup jauh. Maka, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sopir agar perjalanan tetap aman dan nyaman.
Baca juga: Mudik Lebaran Pakai Mobil, Pengemudi Wajib Cek Tekanan Udara pada Ban
Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, puasa saat harus mengemudi pada mudik Lebaran secara prinsip memang beda, pasti lebih drop jika berpuasa.
Maka dari itu, ada beberapa hal perlu diperhatikan oleh pengemudi yang tetap berpuasa selama mudik Lebaran.
“Pastikan tidur cukup sebelumnya, minimal tujuh sampai delapan jam,” kata Sony kepada Kompas.com, Kamis (28/3/2024).
Baca juga: Kredit Mobil Listrik di TAF, Ada DP Ringan sampai Bunga 0 Persen
Sony juga mengatakan, ketika makan sahur pastikan untuk memilih makanan yang rendah karbo.
“Usahakan berangkat mudik setelah sahur, saat kondisi tubuh lagi ngeboots atau sore, tiga jam sebelum mudik,” kata Sony.
Kemudian, Sony mengimbau kepada pemudik untuk memastikan sudah mengatur jadwal dan cara beristirahat secara berkala yang optimal.
“Usahakan berkendara dengan relax dan enjoy, karena agresif membuat badan lebih cepat capek,” kata Sony.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.