JAKARTA, KOMPAS.com - PT Honda Prospect Motor (HPM) menyambut baik sinyal pemerintah yang hendak mengkaji pemberian insentif khusus mobil hybrid di Tanah Air.
Apalagi, mobil ramah lingungan yang menggabungkan kinerja mesin dan motor listrik ini mampu berkontribusi signifikan terhadap penjualan mobil listrik nasional hingga mencapai level 70 persen pada 2023.
"Saya rasa insentif mobil hybrid itu perlu karena ini kan teknologi ramah lingkungan yang bisa mengurangi setengah emisi bila dibandingkan ICE (internal combustion engine)," kata Yusak Billy, Sales & Marketing and Aftersales Director HPM saat ditemui belum lama ini.
Baca juga: Bincang Soal Insentif Hybrid dan Mobil Listrik 7 Penumpang Hyundai [Video]
Ia juga mengatakan, sistem hybrid yang ada pada mobil Honda memiliki kinerja hampir sama dengan mobil EV lainnya ketika berjalan di bawah kecepatan 50 kpj, yang merupakan kecepatan rata-rata di Jakarta.
Sehingga, secara pengurangan emisi maupun konsumsi bahan bakar bakar (BBM), kendaraan hybrid bisa dikatakan setara dengan mobil listrik berbasis baterai (battery electric vehicle/BEV).
“Hybrid kan gabungan bensin sama motor listrik. Kalau di Honda di bawah 50 km/jam itu menggunakan baterai dan motor listrik. Kalau penggunaan di Jakarta, kebanyakan di kecepatan itu berarti penggerak listrik yang bekerja,” kata Billy.
Baca juga: Bisa Bikin Mobil Replika di IIMS 2024, Bagaimana Surat-suratnya?
“Fasilitas pembebasan genap ganjil di Jakarta juga sangat baik diterapkan untuk teknologi hybrid di Kota Jakarta, karena kecepatan rendah di dalam kota, yang berfungsi adalah battery yang bebas emisi,” ucap dia.
Di Indonesia, Honda sendiri telah merilis dua produk mobil hybrid, yakni All New CR-V RS e:HEV dan All New Accord RS e:HEV. Kedua model ini debut di Tanah Air pada tahun 2023 lalu.
Pada awal tahun ini, penjualan Accord HEV mencapai angka 31 unit di segmen sedan premium sementara CR-V HEV 339 unit. Menandakan tren kendaraan hybrid masih positif walau pasar nasional melambat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.