Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar Bilang Insentif untuk Mobil Hybrid Belum Diperlukan

Kompas.com - 23/02/2024, 13:01 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah saat ini dikatakan sedang menyiapkan insentif pembelian mobil listrik berteknologi hibrida atau hybrid electric vehicle (HEV) di dalam negeri.

Hal terkait sebagai upaya mempercepat proses transisi penggunaan kendaraan ramah lingkungan sebagai alat transportasi, menuju era netralitas karbon pada 2060 mendatang.

Namun, langkah itu, menurut calon presiden (Capres) nomor urut tiga Ganjar Pranowo, belum diperlukan. Sebab masih banyak aspek yang lebih membutuhkan bantuan pemerintah.

Baca juga: Ganjar Bilang Insentif EV Belum Sentuh Masyarakat Kurang Mampu

Toyota Yaris Cross Hybrid di IIMS 2024KOMPAS.com/Ruly Kurniawan Toyota Yaris Cross Hybrid di IIMS 2024

"Tidak. Belum perlu (insentif mobil hybrid)," kata dia di sela-sela kunjungan ke IIMS 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (22/2/2024).

Pernyataan tersebut serupa dengan Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko saat ditemui dalam gelaran yang sama beberapa waktu sebelumnya.

Alasan Moeldoko, karena mobil hybrid masih menghasilkan emisi gas buang. Tak seperti mobil listrik berbasis baterai alias battery electric vehicle (BEV), yang benar-benar nol emisi saat dioperasikan.

"Menurut saya (insentif mobil hybrid) tidak penting-penting amat. Toh masih pakai bensin," ucap dia.

Baca juga: Komentar Hyundai Soal Rencana Insentif Mobil Hybrid

Ilustrasi mobil listrik, kendaraan listrik. SHUTTERSTOCK/MIKE FLIPPO Ilustrasi mobil listrik, kendaraan listrik.

"Tambah lagi, apakah itu menjadi beban bagi masyarakat saya tidak ngerti, konsumen yang menentukan. Tetapi dari sisi insentif, saya rasa tidak akan diberikan seperti BEV," lanjut dia.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto menyatakan pemerintah tengah menyiapkan insentif khusus mobil hybrid di Indonesia.

Keputusan tersebut menyusul potensi penjualan kendaraan hybrid yang lebih bagus daripada mobil listrik murni.

"Sehingga hybrid jadi solusi intermediate, solusi menengah. Jadi nanti akan dikaji," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau