JAKARTA, KOMPAS.com - Dunia otomotif global saat ini sudah memasuki era kendaraan elektrifikasi atau mobil listrik. Salah satu pabrikan otomotif yang diperhitungkan adalah Build Your Dreams (BYD). Hanya butuh waktu kurang dari tiga dekade, BYD sudah menjadi pemimpin industri global.
Berbasis di Shenzhen, Guangdong, China, BYD telah melakukan investasi besar selama 30 tahun untuk melakukan riset dan pengembangan. Pabrikan asal China ini memiliki visi mendinginkan bumi sebesar 1 derajat Celcius.
Baca juga: Dapat Insentif Mobil Listrik Impor, BYD Belum Mau Revisi Harga
Saat ini, BYD telah menjadi pemimpin dalam industri global dengan mengembangkan produk berteknologi renewable energy dan telah menjadi produsen New Energy Vehicle (NEV) terbesar di dunia. Hingga saat ini BYD telah menjual lebih dari enam juta unit NEV.
Untuk memperluas jangkauannya, BYD juga hadir di Indonesia melalui PT BYD Indonesia Motor. Perkenalan pertamanya dengan publik dilakukan dengan berpartisipasi pada Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta.
Pada IIMS 2024, BYD memajang tiga model andalannya, yakni Dolphin, Atto 3, dan Seal. Selain itu, dipamerkan juga satu model dari anak perusahaannya, yakni Denza D9.
Baca juga: Bangun Pabrik di Indonesia, BYD Gandeng Banyak Perusahaan Lokal
Jacob Ma, Head of Training BYD Asia-Pacific, Assistant President Director, PT BYD Motor Indonesia, mengatakan, BYD berdiri pada tahun 1995 sebagai perusahaan baterai, dengan rumah yang disewa sebagai kantor dan hanya terdiri dari 20 orang.
"Namun, setelah tiga tahun, kami mendirikan cabang di Eropa, dua tahun kemudian kami bekerja sama dengan dua raksasa selular dunia, dan pada tahun 2003 kami membuat mobil kami sendiri," ujar Jacob, dalam keterangan resminya, Kamis (22/2/2024).
"Dalam kurun waktu 12 tahun, BYD sudah memiliki kantor pusat. Di tahun 2023 ini, BYD menjadi produsen EV terbesar di dunia. Ini adalah 20 tahun yang sangat pendek untuk berkembang sepesat ini dan merupakan sebuah kebanggaan BYD telah mencapai hal tersebut,” kata Jacob.
Sejak awal berdiri, BYD dikenal sebagai salah satu pemeran utama dalam industri baterai. Keunggulan BYD dalam teknologi baterai telah terbukti melalui berbagai kemitraan strategis yang dimulai pada tahun 2000 dengan merek-merek terkemuka di industri telekomunikasi.
Tahun 2003, BYD membeli perusahaan negara agar mempunyai lisensi untuk membuat mobil dan memulai produksi mobil konvensional pada tahun 2010.
Pada tahun 2008, BYD membuat mobil bertenaga hybrid pertama di dunia yang bernama f3dm. Kata dm merupakan singkatan dari dual mode EV atau hybrid.
Dengan fokus awal pada produksi baterai, BYD kemudian berkembang menjadi produsen mobil listrik dan komponen kendaraan elektrik yang inovatif.
Teknologi yang diciptakan BYD beragam dan salah satunya yang saat ini menjadi andalan adalah Blade Battery yang diciptakan pada tahun 2020. Teknologi baterai tersebut disematkan di setiap kendaraan listrik BYD.
Selain itu, terdapat e-platform yang diciptakan pada tahun 2021 yang fenomenal menjadikan ruang mesin menjadi lebih efisien dari segi ruang dan keamanan. Kemudian, ada juga sistem mesin eight in one powertrain yang sangat canggih.
Kontribusi lini bisnis BYD melalui produksi NEV saat ini telah menempatkan BYD sebagai perusahaan pertama di dunia yang menyediakan solusi untuk seluruh rantai industri kendaraan listrik.
Jacob mengatakan, BYD berhasil memperluas jangkauan produknya untuk mencakup berbagai sektor dan seluruh jenis industri, termasuk transportasi publik, truk listrik, kendaraan khusus, dan sistem new energy.
"BYD memiliki pengetahuan mendalam mengenai siklus hidup baterai, termasuk desain, produksi, dan daur ulang. Tidak semua produsen baterai memiliki kemampuan daur ulang seperti BYD," kata Jacob.
BYD bekerja sama dengan mitra untuk mengelola program daur ulang baterai, mengubahnya menjadi sumber energi lain yang disimpan dalam sistem penyimpanan energi, termasuk solar system. Hal Ini membuat BYD memiliki ekosistem energi yang terintegrasi secara menyeluruh.
Jacob menambahkan, dalam strategi transportasi energi hijau, BYD ingin merevolusi semua kendaraan yang bergerak menjadi EV. Hal ini membuat BYD menginvestasikan banyak waktu dan biaya untuk mobil penumpang biasa dan seluruh kendaraan yang bisa diubah menjadi EV.
"Apabila strategi ini dapat berjalan 100 persen, maka akan dapat meningkatkan potensi pengurangan polusi di dunia," ujarnya.
Jacob menambahkan, BYD juga sudah memulainya pada kendaraan umum di Indonesia, yakni bus listrik untuk armada Transjakarta dan mobil listrik untuk unit taksi Blue Bird.
"Di Singapura, teknologi BYD sudah terpasang di bus, mobil penumpang, taksi dan truk Singapura. Sementara 80 persen bus elektrik di Inggris, sudah menggunakan teknologi BYD. Di Amerika Serikat, BYD juga sudah menyematkan teknologi yang sama pada bus elektrik tronton, dan truk," ujar Jacob.
BYD mempunyai empat bisnis utama yang saling berkaitan satu sama lain, diversifikasi bisnisnya yaitu otomotif, elektronik, renewable energy, dan rail transit, dan Dengan fokus pada akuisisi energi, penyimpanan, dan aplikasi, BYD menawarkan solusi energi baru yang komprehensif dengan nol emisi.
Jacob mengatakan, BYD mempunyai 90.000 tenaga penelitian dan pengembangan dan merupakan salah satu terbesar di dunia. Selain itu, BYD mempunyai 11 riset institut yang tidak hanya membantu BYD dalam proses bisnis, tapi juga membantu industri sosial.
"Kemudian, BYD mempunyai kemampuan untuk mengajukan 19 paten setiap hari dan bahkan BYD berencana untuk membangun jumlah tim penelitian dan pengembangan ke 200.000 orang," kata Jacob.
BYD Motor Indonesia berkomitmen untuk membangun pabrik di Indonesia. Selain itu, Jacob menambahkan, pihaknya juga akan menggandeng perusahaan lokal terkait penanganan limbah baterai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.