BOGOR, KOMPAS.com – Motor listrik umumnya hadir dengan dua jenis baterai, yakni integrated (tanam) atau swap (cabut), yang masing-masing memiliki keunggulan dan kelemahan.
Sebagai produsen motor listrik, Yamaha sedang mengkaji mana yang lebih cocok buat konsumen Indonesia.
Hiroshi Takeyama, Direktur Pemasaran PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), mengatakan, riset dan pengembangan yang dilakukan pada motor listrik Yamaha E01 menggunakan baterai model tanam.
Baca juga: The Queen, Sleeper Bus Mewah PO MTrans yang Mirip Hotel Berjalan
“Menurut survei kami, tidak jauh lebih mudah (swap baterai). Banyak orang mengapresiasi fixed baterai. Saya tidak tahu kenapa, hanya kualitas yang dapar berbicara,” ujar Takeyama, saat ditemui di Sentul, Bogor (9/12/2023).
“Banyak orang lebih memilih baterai yang ditanam. Saya tidak berbicara dengan setiap orang. Menurut survei kami di E01, mungkin pelanggan lebih memilih fixed baterai,” kata dia.
Sebagai informasi, Yamaha E01 menggunakan sumber tenaga yang berasal dari baterai tanam berjenis Lithium Ion yang dilengkapi dengan built in Battery Management System berdaya 87,6 V / 56,3 Ah atau sekitar 4,9 kWh.
Baca juga: Ditilang karena Lupa Bawa SIM, Bolehkan Ambil SIM Dulu di Rumah?
Baterai ini bisa diisi dayanya dalam tiga opsi Charger yang tersedia, yaitu Fast Charger, Normal Charger, dan juga Portable Charger.
Pada mode Portable Charger, untuk mengisi daya dari 0 sampai 100 persen membutuhkan waktu 14 jam. Sebagai tambahan, pada mode ini konsumen bisa melakukan charging di rumah dengan daya minimal 2.200 watt.
Sementara pada opsi Normal Charger dengan wall charger dari Yamaha, perlu waktu 5 jam untuk mengisi dari 0 ke 100 persen.
Baca juga: Cara Hemat Tukar Tambah Aki, mulai Rp 150.000
Pada mode ini Yamaha merekomendasikan rumah memiliki daya minimal 3.500 watt. Adapun saat menggunakan opsi Fast Charger hanya butuh waktu 1 jam untuk mengisi daya dari 0 sampai 90 persen.
“Namun, banyak pelanggan yang tidak mengetahui infrastruktur di masa depan. Jadi kami tidak tahu banyak hal, pelanggan hanya yang menjawab pertanyaan kami. Mungkin lebih dari 50 persen pelanggan lebih memilih tipe tanam,” ucap Takeyama.
Di samping itu, sebetulnya secara global Yamaha juga punya Yamaha Neo yang mengusung baterai swap dengan baterai Lithium-ion/BFM1 berkapasitas 51,1 V, 23,2 Ah atau sekitar 1,1 kWh.
Baca juga: Ketimbang Marquez, Quartararo Lebih Penasaran Morbidelli Naik Ducati
Baterai tersebut bisa diisi penuh dalam waktu 8 jam dan dapat menempuh jarak hingga 72 Km, dengan catatan kecepatannya konstan 30 Kpj dan bobot pengemudinya 75 Kg.
Jarak tempuh tersebut nantinya bisa diperpanjang lagi karena skutik ini bisa dibekali opsi dua baterai tambahan yang dipasang secara portabel di bawah jok.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.