Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertamina NRE Siap Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik

Kompas.com - 05/12/2023, 15:31 WIB
Stanly Ravel

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pertamina New Renewable Energy (NRE) serius menggarap pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Tak hanya dalam hal infrastruktur, tapi juga pada semua sektornya.

Direktur Utama Pertamina NRE Dannif Danusaputro menyampaikan, pihaknya akan mengembangkan ekosistem kendaraan listrik dari hulu ke hilir.

"Kami akan menjadi pemain utama dari infrastruktur, pengisian daya dan seluruh proses rantai pasok kendaraan listrik," katanya dikutip dari situs resmi Pertamina pada diskusi“E-Mobility: Balancing Sustainability and Growth in Critical Supply Chains” di Paviliun Indonesia di Dubai, Uni Emirat Arab, Jumat (1/12/2023).

Baca juga: Bos BYD Indonesia Sebut EV Bakal Jadi Tren yang Sulit Dihentikan

Tak hanya itu, Pertamina NRE juga akan mengembangkan kendaraan listrik roda dua. Perseroan sudah mengandeng sejumlah perusahaan ride-hailing di Indonesia.

Direktur Utama Pertamina New Renewable Energy (NRE) Dannif Danusaputro dalam sesi diskusi bertema 'E-Mobility: Balancing Sustainability and Growth in Critical Supply Chains' di Paviliun Indonesia COP28 Dubai, Uni Emirat Arab,  Jumat (1/12/2023).dok.NRE Direktur Utama Pertamina New Renewable Energy (NRE) Dannif Danusaputro dalam sesi diskusi bertema 'E-Mobility: Balancing Sustainability and Growth in Critical Supply Chains' di Paviliun Indonesia COP28 Dubai, Uni Emirat Arab, Jumat (1/12/2023).

Cakupan kerja samanya meliputi pengembangan operator armada, pengemudi, dan pengisian daya. Perseroan juga akan mengembangkan battery pack untuk kendaraan roda dua.

Pada November 2023, Pertamina NRE juga telah menjalin kolaborasi dengan PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk, untuk merintis solusi mobilitas berkelanjutan.

Kedua memperkenalkan inovasi model Electric Mobility as a Service (e-MaaS) dalam rangka membantu upaya adopsi kendaraan listrik untuk layanan transportasi umum kota.

Model e-MaaS menawarkan pembiayaan fleksibel untuk pengoperasian dan pemeliharaan bus kendaraan listrik. Model ini akan mengurangi ketergantungan pendanaan dari pemerintah, sehingga menghemat biaya penyediaan kendaraan ramah lingkungan di kota-kota besar.

Baca juga: Respons Chery Soal Jaecoo 7 yang Tepergok Berseliweran di Jakarta

Dannif menjelaskan,Model e-MaaS tersebut tidak terbatas pada kendaraan saja, tapi juga mencakup infrastruktur penting seperti stasiun pengisian daya dan sumber energi terbarukan.

Sementara itu, Koordinator Wakil Ketua Umum Bidang Maritim, Investasi, dan Luar Negeri Kamar Dagang dan Industri Shinta Kamdani mengatakan, Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan kendaraan listrik.

"Walau masih permulaan, Indonesia banyak sekali potensinya dari pemanfaatan bahan baku sampai daur ulang baterai. Sektor swasta juga bisa terlibat dan mengambil peluang dari pengembangan ekosistem rantai pasokan kendaraan listrik," ujar Shinta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau