JAKARTA, KOMPAS.com - Membaca jarak tempuh di odometer biasanya menjadi patokan awal konsumen saat hendak membeli mobil bekas. Namun di balai lelang, langkah semacam ini tidak dianjurkan.
Secara logika, mobil dengan jarak tempuh rendah berpeluang punya kondisi mesin masih baik, karena tidak terlalu banyak digunakan.
Akan tetapi, menimbang balai lelang hanya mengandalkan inspeksi alakadarnya untuk mobil bekas yang dijual, ada pula kemungkinan jika kondisi unit tidak sebaik perkiraan awal.
Juni Siswanto, Technical Leader Auto2000 Ahmad Yani, menjelaskan, kondisi mobil bekas yang dijual di balai lelang bisa dikatakan cukup abu-abu. Kualitasnya bisa saja baik, namun bisa pula sebaliknya.
Baca juga: Berjalan Dua Pekan, Wuling Kantongi Lebih dari 2.000 SPK BinguoEV
“Odometer itu nggak bisa jadi patokan kalau beli di balai lelang, soalnya kan kita enggak tahu, pengguna sebelumnya itu makai mobilnya bagaimana,” ucapnya kepada Kompas.com, Jumat (1/12/2023).
Menurut Juni, teknik minimal untuk menakar kualitas mobil bekas adalah dengan cara berkendara singkat. Hal ini bisa membantu konsumen untuk merasakan sensasi semua komponen, mulai dari pedal gas, transmisi, serta kaki-kaki.
Sayangnya langkah ini tidak bisa dilakukan, mengingat mobil bekas di balai lelang tidak boleh diajak keliling untuk test drive.
“Mau enggak mau, cuma bisa mengandalkan hasil inspeksi saja. Sebaiknya pilih yang nilai inspeksinya paling bagus, antara A atau B,” ucap Juni.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.