JAKARTA, KOMPAS.com - Memasuki musim hujan, pengendara motor harus ekstra hati-hati. Kondisi jalanan yang sering basah berpotensi mengancam keselamatan jiwa.
Bicara soal berkendara motor saat musim hujan, ada satu kebiasaan kurang baik yang tampaknya masih sering dilakukan banyak orang, yakni mengebut dan melibas jalanan basah.
Walaupun hujan sudah reda dan langit mulai cerah, pengendara sangat tidak dianjurkan untuk memacu motor dengan kecepatan tinggi. Pasalnya, jalan basah atau bahkan tergenang air masih sangat membahayakan.
Baca juga: Ini Kecepatan Motor yang Dianjurkan Saat Kondisi Hujan Deras
Kasubdit Jemen Opsrek Ditkamsel Korlantas Polri Kombes Indra Jafar menjelaskan, jalan basah kondisinya masih licin, tidak jauh berbeda dengan lapisan oli.
“Aspal itu terbuat dari minyak ya, kalau sudah basah dan kondisinya belum kering, dia masih licin sekali. Bahaya kalau ngebut,” ucapnya saat memberikan coaching clinic safety riding di ISDC, pekan lalu.
Indra menambahkan, kebiasaan semacam ini biasanya dilakukan oleh pengendara-pengendara yang berteduh saat hujan. Ketika langit sudah cerah, mayoritas langsung bergegas pergi dan memacu motor dengan kecepatan tinggi.
Baca juga: Pentingnya Ekosistem EV untuk Mengurangi Emisi Karbon
“Padahal, jalan masih basah, bahayanya masih ada walaupun sudah tidak hujan lagi. Jangan ngebut,” kata dia.
Batas kecepatan maksimal yang dianjurkan Korlantas Polri dalam situasi semacam ini adalah 40 kilometer per jam (kpj) saja. Kecepatan ini dinilai aman dan bisa meminimalisasi risiko kecelakaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.