JAKARTA, KOMPAS.com - Ducati bersama pebalap andalannya, Francesco Bagnaia, kembali mengulang sejarah, di mana pebalap Italia menjadi juara dunia MotoGP dengan motor Italia. Ducati juga membuktikan dominasinya di berbagai ajang balap yang lain.
Bagnaia berhasil mempertahankan gelar juara dunia MotoGP. Bahkan, dia mematahkan mitos kutukan nomor start 1 yang dibilang tidak bisa mempertahankan gelar juara dunia jika ada yang menggunakannya.
Baca juga: Ducati Rilis Panigale V4 SP2 Edisi Ulang Tahun Ke-30 Seri 916
Hasil tersebut semakin manis dengan ditutup kemenangan pada MotoGP Valencia 2023. Bagnaia memimpin klasemen akhir di depan dua pebalap Ducati lainnya, yakni Jorge Martin dan Marco Bezzecchi.
Ducati juga kembali mencetak rekor dengan menyapu bersih podium pada beberapa seri. Selain kemenangan di MotoGP, tim Ducati menyandingkan gelar juara World Superbike (WorldSBK) juga lewat juara bertahan Alvaro Bautista.
Selain itu, Nicolò Bulega juga meraih kesuksesan pertamanya di World Supersport (WorldSSP) membuktikan filosofi di Borgo Panigale terkait inovasi dan tolak ukur performa tanpa batas.
Baca juga: Ducati Hypermotard 698 Siap Masuk ke Indonesia, Meluncur April 2024
Benang merah yang menyatukan seluruh kesuksesan musim balap Ducati Corse terletak pada keunggulan teknik yang mengantarkan Desmosedici GP, Panigale V4 R, dan Panigale V2 menjadi motor terbaik di grid pada kejuaraannya masing-masing.
Faktanya, perebutan gelar juara dunia ketiga pebalap tersebut dipadukan dengan kemenangan tiga kali lipat di kategori pabrikan untuk Ducati dalam hal sinergi bakat, semangat, dan dedikasi pabrikan asal Italia.
Tidak ada pabrikan sepeda motor lain sebelum Ducati yang mampu memenangkan gelar juara dunia pebalap dan konstruktor di MotoGP dan WorldSBK selama dua musim berturut-turut. Ducati menjadi satu-satunya pabrikan non-Jepang yang mampu meraih gelar juara dunia di MotoGP.
Selama MotoGP 2023, Ducati sukses meraih 17 kemenangan dari 20 seri yang digelar. Kemenangan diraih bukan hanya oleh Bagnaia, tapi oleh lima pebalap Ducati lainnya, yakni Bezzecchi, Martin, Enea Bastianini, Johann Zarco, dan Fabio Di Giannantonio.
Claudio Domenicali, CEO Ducati, mengatakan, satu tahun yang lalu dia ingat bahwa bersama dengan para penggemar dari seluruh dunia, pihaknya merayakan gelar Juara Dunia MotoGP dan Superbike, diliputi oleh kegembiraan dan antusiasme.
"Hari ini, kita sekali lagi berada dalam kondisi kebahagiaan yang luar biasa, namun pada saat yang sama saya ingin mendefinisikannya sebagai 'kemenangan kesadaran' untuk menjadi yang terbaik di dunia dalam balapan saat ini," ujar Domenicali, dalam keterangan resminya.
"Pecco menjalani musim yang luar biasa dan hari ini dia menulis ulang sejarah kami lagi, menjadi pebalap Ducati pertama yang menjadi juara dunia dua kali di MotoGP. Saya juga ingin mengucapkan selamat kepada Jorge karena telah memicu duel perebutan gelar hingga balapan terakhir, dan Bez yang telah lama menjadi bagian dari tantangan Kejuaraan Dunia," kata Domenicali.
Domenicali menambahkan, kompetensi dan dedikasi yang dilakukan semua orang selama musim ini telah memungkinkan Ducati untuk meningkatkan hasil tahun lalu, menambah gelar juara dunia Supersport ke MotoGP dan Superbike.
"Kepada semua wanita dan pria di Ducati dan Ducati Corse saya ingin mengatakan bahwa saya sangat bangga. Sementara kepada Ducatisti saya berjanji bahwa kali ini kami tidak akan puas, tetapi kami akan bekerja untuk menang lagi,” ujarnya.
Dominasi Ducati di kejuaraan balap motor Dunia juga diapresiasi tinggi oleh Ducati Indonesia. CEO Ducati Indonesia, Jimmy Budhijanto mengatakan bahwa performa Bagnaia sepanjang musim 2023 membuktikan kalau murid Valentino Rossi tersebut memiliki mental juara sejati. Begitupun dengan Alvaro Bautista yang juga sukses meraih gelar juara dunia WorldSBK dua musim beruntun.
"Sepanjang musim ini, Bagnaia berkali-kali mendapatkan tekanan, namun ia selalu mampu membalikkan situasi sulit menjadi sebuah kemenangan dan perayaan besar bagi Ducati. Gelar juara ini adalah hasil yang sangat layak bagi Pecco dan seluruh keluarga Ducati di dunia," ujar Jimmy.
"Gelar juara dunia dua musim beruntun di MotoGP dan WorldSBK ditambah titel juara WorldSSP menjadi kado terbaik bagi seluruh keluarga Ducati di dunia tak terkecuali penggemar Ducati dan Ducati enthusiast di Indonesia," katanya.
Ducati akan menggelar perayaan pada 15 Desember 2023 di Bologna, Italia, untuk merayakan tiga gelar juara dunia yang diraihnya di tahun ini.
Berikut ini dominasi Ducati dalam angka di musim balap 2023:
MotoGP
17 – Kemenangan yang diraih pebalap Ducati di Kejuaraan Dunia MotoGP 2023 – Rekor Sepanjang Masa di MotoGP
6 – Pebalap Ducati mampu memenangkan setidaknya satu balapan musim ini (Bagnaia, Bastianini, Bezzecchi, Di Giannantonio, Martin, Zarco) – Rekor sepanjang masa di MotoGP
9 – Balapan Kejuaraan Dunia MotoGP 2023 di mana podium seluruhnya terdiri dari pebalap Ducati - Rekor MotoGP
44 – Podium yang diraih pebalap Ducati selama musim 2023 untuk 8 pebalap berbeda (semua pebalap Ducati yang masuk di Kejuaraan MotoGP naik podium minimal satu kali dalam satu musim)
17 – Pole position yang diperoleh pebalap Ducati selama MotoGP 2023
46 – Balapan MotoGP berturut-turut di mana seorang pebalap Ducati menempati posisi 3 besar (juga semua Sprint Race musim 2023 berakhir dengan setidaknya satu pebalap Ducati naik podium)
WorldSBK
27 – Kemenangan diraih oleh Juara Dunia Alvaro Bautista di musim WorldSBK 2023 – Rekor Sepanjang Masa di WorldSBK
59 – Kemenangan keseluruhan Álvaro Bautista dengan Ducati Panigale V4 R di WorldSBK, menjadikannya pebalap tersukses dalam sejarah Superbike Ducati di depan legenda Carl Fogarty (55) dan Troy Bayliss (52) – Rekor Sepanjang Masa Ducati
45 – Podium yang diraih pebalap Ducati pada balapan Superbike World Championship 2023
79 - Kemenangan WorldSBK diraih Panigale V4 R dari musim debutnya (2019) hingga saat ini
WorldSSP
16 – Kemenangan diraih Juara Dunia Nicolò Bulega di WorldSSP 2023 musim
33 – Podium diraih pebalap Ducati yang mengendarai Panigale V2 pada balapan World Supersport Championship 2023