JAKARTA, KOMPAS.com - Mendahului kendaraan menjadi hal yang lumrah dilakukan saat mengemudi di jalan raya. Namun, pengemudi juga harus memperhatikan beberapa faktor sebelum menyalip karena krusial untuk keselamatan berkendara.
Saat melewati jalan dengan dua jalur, biasanya mobil harus mengambil lajur berlawanan arah untuk menyalip. Tidak jarang pengemudi yang ada di belakang membuntuti kendaraan di depan saat sedang menyalip.
Contohnya video yang diunggah oleh akun @dashcamindonesia, Jumat (24/11/2023). Dalam tayangan tersebut terlihat dua truk kecil yang hendak menyalip truk besar yang berada di depannya.
Baca juga: Modifikasi Audio Motuba Diklaim Lebih Mudah dan Suaranya Lebih Enak
Beberapa detik kemudian terlihat mobil multi purpose vehicle (MPV) ikut membuntuti kedua truk tersebut, dengan maksud ingin menyalip. Namun, tiba-tiba datang truk dari arah sebenarnya hingga akhirnya menabrak mobil MPV tersebut.
Perilaku menyalip seperti ini memang sering dilakukan di Indonesia. Sayangnya, masih sedikit orang yang tidak sadar betapa bahayanya ketika menyalip sambil mengikuti kendaraan yang ada di depannya. Padahal, tindakan menyalip secara beriringan merupakan tindakan berbahaya dan penuh risiko.
View this post on Instagram
Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, menyalip beriringan adalah aksi yang berbahaya. Agar aman, menyalip harus dilakukan dengan bergantian dan saat kondisinya aman.
“Ketika menyalip secara beriringan, pasti pengemudi yang di belakangnya hanya mengandalkan feeling terhadap kendaraan di depan,” ucap Sony kepada Kompas.com, belum lama ini.
Hal ini dikarenakan jarak yang mepet dengan mobil di depannya. Pengemudi di belakang tidak bisa melihat dengan jelas ke arah depan dan tidak mengetahui kondisi di lajur lawan arah.
Baca juga: Potret Bahaya Menyalip Kendaraan di Belokan
Dengan demikian, risiko mengalami tabrak adu banteng atau frontal dengan kendaraan dari arah berlawanan tidak bisa dihindari. Mengingat respons pengemudi juga akan lebih lambat karena tidak mengetahui kondisi di depannya.
“Risiko ini kurang dipahami pengemudi. Jangan pernah berpikir ketika membuntuti kendaraan kala menyusul, memiliki reaksi dan gerakan yang seirama,” kata Sony.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.