TANGERANG, KOMPAS.com - Modifikasi audio mobil merupakan satu gubahan umum yang biasanya dilakukan konsumen, untuk mendapatkan pengalaman berkendara lebih baik dan menambah kenyamanan.
Sejatinya, modifikasi audio bisa dilakukan di semua jenis mobil tanpa terkecuali. Tentunya, tingkat kesulitannya akan berbeda, hasil akhirnya juga bisa bervariasi.
Jika dibandingkan, ternyata ada jenis mobil tertentu yang sangat cocok untuk dimodifikasi audio, karena prosesnya jauh lebih mudah, dan hasil akhirnya sangat bagus.
Tedy Junaidi, Owner Bengkel Spesialis Audio Niki Motor Tangerang menjelaskan, mobil yang dimaksud adalah semua model mobil tua (motuba). Walau terdengar unik, ada penjelasan dibalik klaim ini.
Baca juga: Kemenhub Mulai Lakukan Sosialisasi Aturan Kustomisasi
Menurut Tedy, proses pemasangan audio di motuba sangat simpel, khususnya untuk persoalan wiring dan perkabelan di sektor elektronik.
“Wiring-nya motuba itu enak, gampang. Karena mobil-mobil tua dulu enggak repot sistemnya, mudah dibongkar,” ucapnya saat dijumpai Kompas.com di Tangerang, belum lama ini.
Kemudahan proses wiring juga diklaim minim risiko, karena mekanik jadi sangat leluasa untuk mengatur, bahkan memasang pengaman tambahan.
Selain kabel, ada hal unik lain yang umumnya hanya dijumpai di motuba, yakni pelat dan konstruksi bodinya lebih kokoh serta tebal.
Baca juga: Unggul di Tanjakan Spongebob, Pahami Penyakit Umum Avanza Reborn
Menurut Tedy, hampir semua motuba punya pelat bodi tebal. Ini berefek baik untuk resonansi suara sound system di dalam kabin.
“Secara imersi pasti jauh lebih bagus, soalnya (bodi mobil) enggak kopong. Noise dari luar jadi minim, suara bisa lebih clear walaupun enggak pakai peredam,” kata pria yang sudah berkutat selama 20 tahun di sektor audio itu.
Tedy mencontohkan dua kasus yang pernah dia tangani, yakni konsumen dengan mobil Suzuki Katana 1996 dan LCGC Brio Satya.
Baca juga: Jagoan Melibas Tanjakan Spongebob, Harga Avanza Reborn Bekas mulai Rp 80 Jutaan
Dua konsumen tersebut sama-sama membeli paket modifikasi audio termurah, dengan banderol Rp 7,5 juta. Walaupun aksesorinya serupa, rekonstruksi suara keduanya cukup jauh berbeda.
“Lebih enak di Katana, padahal prosesnya sama, DSP dan tweeter sama, audio source sama. Cuma lebih livid (hidup) di Katana,” kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.