JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memastikan bahwa sarana transportasi umum di Ibu Kota Nusantara (IKN) 80 persen akan berbasis listrik guna mewujudkan visi sebagai kota modern yang ramah lingkungan alias smart forest city.
Hal tersebut karena beberapa moda khusus seperti angkutan militer, bus dengan trek yang panjang, hingga truk belum bisa beralih sepenuhnya dari Internal Combustion Engine (ICE). Tetapi, kendaraan pribadi, harus 100 persen berbasis listrik.
"IKN konsepnya adalah smart forest city, 70 persennya merupakan kawasan hijau yang sekarang monokultur dan sedang diperbaiki jadi hutan heterogen mendekati tropical rainforest," kata Jokowi saat mengisi Kuliah Umum Presiden di Georgetown Univeristy, Washington DC, Amerika Serikat, Selasa (14/11/2023).
Baca juga: Ganti Pelat Nomor, Jangan Lupa Daftar Ulang MyPertamina untuk Beli BBM Subsidi
"Transportasinya nanti 80 persen merupakan kendaraan listrik. Penghuni di sana, 100 persen harus pakai kendaraan listrik (pribadi) sehingga akan menjadi kota yang betul-betul hijau yang layak untuk dihuni bersama," lanjut dia.
Sehingga, Jokowi menambahkan, fasilitas pertama yang dibangun di IKN ialah nursery center dan botanical center. Di mana, setiap tahunnya akan menghasilkan 15-16 juta bibit yang ditanam di IKN maupun Pulau Kalimantan.
Adapun pembangkit listik yang digunakan di IKN, juga akan menggunakan energi hijau baik solar panel maupun dari hydropower.
Hal serupa juga sempat dinyatakan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi yang menyebutkan bahwa pihaknya tengah melakukan pengembangan atas kendaraan listrik sebagai sarana transportasi di IKN.
Baca juga: Ini Kecepatan Rata-rata Transaksi Kartu Uang Elektronik di Jalan Tol
"Kami sedang merintis untuk dilakukan kalau bisa di dalam negeri atau kerja sama dengan negara pembuat (dari luar). Tetapi harus dibangun di Indonesia atau di-assembly di Indonesia dengan TKDN di atas 50 persen," ujarnya.
Wujud dari kendaraan listrik dimaksud, bisa berupa bus listrik, sepeda motor listrik, maupun mobil listrik.
Pada kesempatan sama, Jokowi juga menyinggung bahwa Amerika Serikat (AS) ialah negara besar yang memiliki pengaruh luar biasa di global, termasuk Indonesia.
Oleh karena itu, berbagai kerja sama harus dibuka selebar-lebarnya sebagai upaya memperkuat sejumlah sektor kritikal.
Baca juga: Marquez Tolak Berhubungan dengan Gresini Sebelum Kontrak Honda Selesai
"Baik urusan perdagangan, ekonomi, investasi, mineral kritis, sampai urusan transisi energi," kata dia
"Sebagai negara yang akan kaya mineral krisis dan energi hijau, Indonesia dapat menjadi partner AS karena indonesia memiliki cadangan nikel terbesar di dunia, timah terbesar ke-2 terbesar di Indonesia, dan energi hijau dengan potensi 3.600 megawatt," tambah Jokowi.
"Semua itu bisa dikembangkan dan berkontribusi demi kebaikan AS dan Indonesia, juga dunia," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.