Luca Marini Akui Tolak Tawaran Honda untuk Gantikan Marc Marquez

JAKARTA, KOMPAS.com - Luca Marini sempat dikabarkan menjadi salah satu kandidat pengganti Marc Marquez di Honda. Adik Valentino Rossi ini mengakui menolak tawaran tersebut.

Marini mengaku jadi pebalap tim pabrikan adalah targetnya, apalagi untuk pabrikan sebesar Honda. Tapi, bukan dalam waktu dekat ini.

Baca juga: Luca Marini Sarankan MotoGP Pakai Sistem Kartu Merah ala Sepak Bola

Marini mengonfirmasi dirinya sempat berbicara dengan Honda. Menurutnya, untuk mencapai targetnya harus dilakukan selangkah demi selangkah.

Dok. @luca_marini_97 Luca Marini saat sesi tes resmi Valencia 2022

"Hal berikutnya adalah memenangkan balapan dan lalu beralih ke tim pabrikan, untuk mengembangkan motor yang bagus yang bisa sempurna dengan gaya balap saya," ujar Marini, dikutip dari Crash.net, Senin (6/11/2023).

"Tentu saja, dengan Ducati saya merasa sangat bagus. Sekarang, saya punya kontrak dengan tim saya untuk musim depan dan saya harus melakukan pekerjaan yang bagus, karena kami memiliki banyak potensi," kata Marini.

Baca juga: Bezzecchi Sebut Rossi Tetap Adil Meski Luca Marini Adiknya

Marini menambahkan, dirinya juga terus memikirkan tentang posisi di Honda. Menurutnya, posisi tersebut sangatlah luar biasa, meskipun saat ini motor Honda bukan yang terbaik.

VLADIMIR SIMICEK Luca Marini saat berlaga pada MotoGP Austria 2022. (Photo by VLADIMIR SIMICEK / AFP)

"Menurut saya, Honda akan kembali memiliki motor yang kompetitif untuk bersaing meraih gelar juara dunia," ujarnya.

Suatu saat, Marini akan keluar dari tim VR46 milik kakaknya ini. Sebab, tim VR46 memang memiliki tujuan untuk mengantarkan pebalap didikannya ke tim pabrikan.

"Saya harus menciptakan jalan sendiri. Dengan tim yang sekarang, saya sangat profesional, bekerja seratus persen setiap hari, untuk meraih hasil terbaik," kata Marini.

ADRIAN DENNIS Luca Marini saat berlaga pada MotoGP Austria 2022. (Photo by Adrian DENNIS / AFP)

"Saat waktunya tiba, saya akan mencoba ke tim pabrikan, karena saya yakin dengan diri sendiri bisa mengembangkan motor," ujarnya.

Martin mengatakan, dirinya juga memiliki sensitifitas yang tidak banyak dimiliki pebalap lain. Dia juga bisa berkomunikasi cukup baik dengan mekaniknya, baik itu dengan bahasa Italia, Inggris, Spanyol, Perancis, atau bahkan Polandia.