JAKARTA, KOMPAS.com - Motor balap MotoGP saat ini dibekali mesin 1.000 cc dan kecepatan maksimumnya luar biasa. Untuk meningkatkan keamanan para pebalap, beberapa pabrikan setuju untuk mengurangi kapasitas mesin menjadi 850 cc.
Sebelum menggunakan mesin 1.000 cc seperti yang digunakan sekarang, motor MotoGP sempat mengalami beberapa kali perubahan. Pada tahun 2002 hingga akhir 2006, MotoGP menggunakan mesin 990 cc.
Kemudian, selama lima tahun berikutnya, berganti ke mesin 800 cc. Banyak pebalap mengeluh karena merasa motor kurang bertenaga. Akhirnya, sejak 2012 hingga sekarang digunakanlah mesin 1.000 cc.
Baca juga: Kalah dengan MotoGP, Sulit Bikin WorldSBK Populer di Indonesia
Dikutip dari Speedweek.com, Jumat (3/11/2023), mulai musim 2027, motor MotoGP akan mengandalkan mesin berkapasitas 850 cc. Belum semua dari lima pabrikan yang ada sepakat dengan usulan ini.
"Tiga setengah pabrikan mendukungnya," ujar General Manager Ducati Corse Gigi Dall'Igna.
Setengah yang dimaksud adalah Pierer Mobility AG yang menaungi merek KTM dan Gasgas. KTM saat itu masih keras kepala karena mengharapkan dua slot MotoGP tambahan dari Dorna Sports sebagai imbalan atas konsesi.
"Kami tidak mendapatkan dua slot, tetapi kami sekarang setuju untuk mengurangi menjadi 850 cc. Kami pikir ini adalah pengurangan yang relatif masuk akal. Karena bila Anda mengurangi 150 cc, torsi dan tenaga akan hilang dari kelas ini. Anda bisa mengembangkan regulasi MotoGP yang sangat keren dengan 850 cc. Sekarang ada mayoritas yang stabil untuk 850 cc," kata Pit Beirer.
Baca juga: Alex Marquez Amankan Poin Penting di Sprint Race MotoGP Thailand 2023
Penolakan yang jelas datang dari CEO Aprilia Racing Massimo Rivola, yang ingin mencapai pengurangan tenaga mesin dengan meningkatkan bore atau diameter piston. Saat ini, ukuran maksimumnya adalah 81 mm.
Aprilia ingin mempertahankan mesin 1.000 cc untuk membatasi biaya pengembangan suku cadang yang baru. Sebab, dengan mesin 850 cc, artinya pabrikan harus melakukan banyak penyesuaian.
"Pada prinsipnya, Aprilia ingin tetap menggunakan mesin 1.000 cc. Itu juga merupakan ide kami. Namun, setelah banyak diskusi, kami beralih ke mesin 850 cc, yang tentunya memiliki aspek positif," ujar Beirer.
"Tentu saja, pada awalnya faktor biaya yang membuat kami tidak mengubah mesin secara radikal, karena akan lebih murah jika kami terus bekerja dengan mesin yang sudah ada. Dan sisi biaya tidak hanya menjadi perhatian Aprilia, tapi juga kami semua," katanya.
Terkait sisi keselamatan, kecepatan maksimum motor MotoGP saat ini tembus 366,1 kilometer per jam. Rekor tersebut dipecahkan oleh Brad Binder di Sirkuit Mugello musim ini.
Dengan kecepatan yang terus meningkat, dikhawatirkan sirkuit tidak lagi bisa mengimbanginya. Sehingga, mengurangi faktor keselamatan para pebalap.
Selain perubahan kapasitas mesin, mulai 2027 juga motor MotoGP akan menggunakan seratus persen bahan bakar sintetis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.