JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia tidak masuk ke dalam kalender World Superbike (WorldSBK) 2024. Masyarakat dinilai lebih antusias dengan ajang balap MotoGP.
WorldSBK untuk pertama kalinya digelar di Sirkuit Mandalika, Lombok, pada 2021. Kemudian, keseruan berlanjut pada 2022 dan 2023.
Namun, ajang balap ini disebut-sebut belum bisa mendatangkan keuntungan. Hal tersebut diketahui saat rapat bersama Komisi VI DPR RI pada pertengahan Juni 2023.
Baca juga: Mandalika Absen dari Kalender WorldSBK 2024, MGPA Sebut Belum Final
Direktur Utama InJourney Dony Oskaria, mengatakan, penyelenggaraan WorldSBK menunjukkan kerugian. Sehingga, pihaknya akan melakukan negosiasi untuk menghilangkan WorldSBK.
Direktur Mandalika Grand Prix Association (MGPA) Priandhi Satria, mengatakan, salah satu tantangannya adalah Indonesia kebalikannya dari Eropa, di mana lebih banyak orang yang menggunakan motor jenis superbike.
"Bila di Eropa motor hariannya adalah cc gede, motor kecilnya justru untuk hobi," ujar Priandhi, kepada Kompas.com, belum lama ini.
"Sedangkan di Indonesia, motor hariannya yang 150 cc, hanya segelintir orang yang punya motor 900 cc," kata Priandhi.
Baca juga: Kalender WorldSBK 2024 Dirilis, Mandalika Tidak Masuk Daftar
Untuk diketahui, WorldSBK adalah ajang balap tingkat dunia untuk motor produksi massal. Berbeda dengan MotoGP yang menggunakan motor prototype.
Motor-motor yang digunakan pada WorldSBK adalah jenis superbike yang memiliki kapasitas mesin di atas 900 cc. Motor superbike lebih banyak beredar di Eropa.
Sehingga, sulit untuk membuat masyarakat lebih antusias kepada WorldSBK. Sebab, motor-motor yang digunakan jumlahnya sangat sedikit, karena harganya yang cukup tinggi.
"Kita harus bikin masyarakat tahu dulu soal WorldSBK, lalu membuat mereka suka. Tapi, kan tidak mudah dari negara yang jumlah motornya tidak ada, tapi kita ingin bikin. Akhirnya, orang hanya tahu juara dunianya saja," ujarnya.
"Kita harus membangun popularitas WorldSBK. Sebab, jika tidak, saya rasa banyak orang yang tidak tahu. Pasti banyak yang mengira kejuaraan dunia hanya MotoGP," kata Priandhi.
Priandhi menambahkan, untuk mencapai target tersebut, MGPA dan pihak-pihak terkait sedang mencari banyak cara. Salah satunya dengan menggandeng Dyandra&Co.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.