Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efek Buruk Isi Radiator dengan Air Minum Kemasan

Kompas.com - 27/10/2023, 17:02 WIB
Erwin Setiawan,
Stanly Ravel

Tim Redaksi

SLEMAN, KOMPAS.com - Beredar kabar air minum kemasan bisa digunakan untuk mengisi radiator mobil. Bahkan tak jarang sengaja dijadikan stok di bagasi selama perjalanan jauh.

Secara umum, air minum kemasan termasuk jenis air mineral karena di dalamnya mengandung senyawa yang baik untuk tubuh manusia.

Namun apakah juga baik untuk radiator mobil?

Pemilik Aha Motor Yogyakarta Hardi Wibowo mengatakan, penggunaan air mineral untuk cairan pendingin mesin memiliki beberapa kelemahan.

Baca juga: Jangan Pernah Tambah Air Radiator Saat Mesin Masih Overheat

Tutup radiator mobil harus diperiksa secara rutin agar tidak menyebabkan kerusakan pada mesinKompas.com/Erwin Setiawan Tutup radiator mobil harus diperiksa secara rutin agar tidak menyebabkan kerusakan pada mesin

“Air mineral bisa saja digunakan untuk mengisi radiator namun bila dalam kondisi darurat saja, agar performanya optimal dan tahan lama, maka perlu pakai coolant yang memang diformulasikan khusus sebagai cairan pendingin mesin,” ucap Hardi kepada Kompas.com, Jumat (27/10/2023).

Hardi menjelaskan, air mineral memiliki kandungan zat-zat selain air (H2O), seperti air sumur, air keran, air laut, air sungai, air minum kemasan, dan sejenisnya.

Perlu diketahui, air tersebut mengandung koloid karena diambil dari dalam tanah. Kandungannya dapat mengendap, dan menyebabkan korosi beberapa komponen mesin seperti blok mesin yang terbuat dari besi, pompa air, pipa dan sejenisnya.

Baca juga: Mencari Penyebab Air Radiator Mobil Cepat Habis

Kebocoran pada radiator harus diperiksa dari mana sumbernya untuk menentukan radiator harus diganti atau bisa diperbaikiKompas.com/Erwin Setiawan Kebocoran pada radiator harus diperiksa dari mana sumbernya untuk menentukan radiator harus diganti atau bisa diperbaiki

“Bila komponen dari bahan besi mengalami korosi maka air akan terkontaminasi, efeknya zat terlarut dalam air radiator semakin banyak, ditambah lagi tidak ada zat anti karat, maka akan mempercepat penurunan kualitas cairan pendingin mesin,” ucap Hardi.

Hardi mengatakan, zat terlarut dapat menyebabkan pipa pipih di dalam radiator pampat, sehingga kemampuan mendinginkan suhu mesin turun. Efeknya, mesin akan lebih mudah panas.

“Efek lebih buruknya, korosi dapat menyebabkan beberapa komponen aus, seperti pompa air dan pipa yang terbuat dari besi,” ucap Hardi.

Ketika pipa korosi, lanjut Hardi, maka kebocoran bisa terjadi sehingga cairan pendingin mesin lebih cepat habis.

Baca juga: Apakah Normal Air Radiator Berkurang Setelah Mobil Dipakai Jalan?

Lubang radiator yang pipih dipenuhi kerak dan karatTangkapan layar Lubang radiator yang pipih dipenuhi kerak dan karat

Sedangkan pompa air yang aus akan menyebabkan sirkulasi air radiator tidak lancar yang menyebabkan endapan. Air menjadi berlumpur dan memicu terjadinya penyumbatan.

“Puncak masalahnya adalah ketika mesin mengalami overheat, maka kerusakan komponen mesin bisa menjadi lebih kompleks, bisa menyebabkan turun mesin karena kepala silinder bengkok, dan sebagainya” ucap Hardi.

Sehingga, penggunaan air mineral untuk radiator sebenarnya bukanlah yang terbaik karena ada risiko. Namun masih bisa ditoleransi dalam kondisi darurat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau